Perkumpulan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel ungkap temuan ternak dengan gejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ternak tersebut berlokasi di Kelurahan Margarejo, Kota Lubuklinggau beberapa hari yang lalu.
- Awasi Kondisi Sapi saat Iduladha 1443 H, PDHI Sumsel Terjunkan 60 Dokter Hewan
- Penyembelihan di Tempat Pemotongan Hewan Dinilai Kurang Higenis, Ini Temuan PDHI Sumsel
- Bahayakah Daging Sapi Terinfeksi PMK Dikonsumsi? Berikut Penjelasan PDHI Sumsel
Baca Juga
Seperti yang dijelaskan Ketua PDHI Sumsel, Jafrizal bahwa terdapat beberapa gejala klinis yang kini dialami oleh ternak tersebut.
Seperti hipersalivasi saliva atau air liur berbusa yang keluar dari mulut ternak, pembengkakan kelenjar submandivular, hingga vesikel lepuh atau erosi pada beberapa bagian tubuh ternak.
"Bahkan gejala tersebut seperti hewan lebih sering berbaring dan deman tinggi mencapai 41 derajat celcius," ungkapnya, Rabu (11/5).
Jafrizal mengatakan bahwa temuan tersebut masih gejala klinis dan harus menunggu hasil uji laboratorium terlebih dahulu untuk mengetahui hasil pastinya. Menurutnya, hasil laboratorium nantinya akan segera dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat.
"Baru temuan gejala klinis, belum ada konfirmasi dari laboratoriumnya,' ujarnya.
Sumsel sendiri merupakan salah satu kawasan transit yang mendatangkan hewan ternak dari luar daerah, sehingga membuat risiko penyebaran PMK tinggi.
Oleh sebab itu, Jafrizal mengimbau agar para peternak maupun pemilik ternak untuk memperketat protokol pengendalian dan penanggulangan PMK di Sumsel.
- Peternak Menjerit, Pemerintah Harus Ambil Langkah Terintegrasi Kendalikan PMK
- PMK Tak Kunjung Reda, Pasar Hewan di Rembang Terancam Ditutup
- Antisipasi Penyebaran PMK, Pemerintah OKU Timur Lakukan Vaksinasi Serentak