Terkendala Anggaran, DPRD Sumsel Pesimis Perbaikan Jalinteng Kelar 2022

Ketua Komisi IV DPRD Sumsel MF Ridho. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Ketua Komisi IV DPRD Sumsel MF Ridho. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Komisi IV DPRD Sumatera Selatan pesimis perbaikan jalan lintas tengah (Jalinteng) Sumatera mulai dari Betung hingga Musi Rawas kelar di tahun 2022.


“Kita merespons yang sudah dikeluhkan baik melalui media sosial, media cetak dan media elektronik oleh segenap masyarakat terhadap jalan lintas penghubung mulai dari Betung, Bailangu, Sekayu, Mangunjaya, Sanga Desa, Mura yang kondisi jalan nasionalnya memprihatinkan. Kita mengundang Balai Besar Jalan hari ini guna memberikan teguran yang keras karena bukan masukan lagi. Karena  sudah dari tahun kemarin Komisi IV sudah memberikan masukan pada Balai Besar,” kata Ketua Komisi IV DPRD Sumsel, MF Ridho, saat menggelar rapat bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel dan instansi terkait di ruang rapat Komisi IV DPRD Sumsel, Selasa (25/1).

Komisi IV mendapatkan informasi tahun 2021 anggaran untuk menanggulangi jalan lintas penghubung tersebut tidak kurang dari Rp150 miliar yang terbagi menjadi dua PPK yaitu PPK 1-3 dan  PPK 1-4.

“Namun kenyataan kondisinya bukan berkurang yang rusak, malah  yang rusak tambah banyak. Selanjutnya untuk anggaran tahun 2022, di anggaran tahun 2022 dari PPK 1-3 dan PPK 1-4, untuk PPK 1-3 ada proyek multiyears anggaran 2021 sampai anggaran 2024 namun sedang proses lelang karena terlambat lelangnya di tahun 2021 kemarin. Itu lebih kurang Rp267 miliar,” ujar politisi Partai Demokrat ini.

Namun anggaran ini Rp267 miliar, menurut Ridho, direncanakan habis di tahun 2024 bukan anggaran tahun 2022. Sedangkan untuk anggaran tahun 2022 menurut jadwal kontraktualnya hanya berkisar Rp70 miliar.

“Maka dari itu kami tadi meminta dan bila perlu bersama-sama dengan Balai Besar Jalan untuk mengurusnya supaya Rp267 miliar itu kalau bisa dikerjakan tahun 2022 ini. Karena kalau hanya dengan anggaran sebesar Rp70 miliar maka titik-titik tertentu saja yang diperbaiki,” ucapnya.

Sedangkan anggaran untuk di PPK 1-4 menurutnya lebih kurang ada Rp40 miliar.

“Kalau hanya Rp70 miliar sampai Rp80 miliar yang bisa diserap dan dilaksanakan tahun 2022 saya pesimis lintas penghubung ini akan tuntas. Minimal maksudnya di semua titik yang saat ini menjadi keluhan masyarakat bisa ditanggulangi. Harga satuan per kilometer jalan nasional ini kan mahal. Kalau Rp70 miliar, anggap saja ini pekerjaan renovasi berat, enggak mungkin bisa lebih dari 6 kilometer. Sementara jalan yang harus ditanggulangi lebih kurang 100 kilometer,”tuturnya.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel, Budiamin mengatakan, penanganan jalan lintas penghubung Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sampai Musi Rawas (Mura) yang notabene adalah jalan nasional sudah menjadi program di tahun 2022 sampai 2024 untuk perbaikan  ruas tersebut mulai dari Betung sampai Sekayu, Mangunjaya sampai Muara Beliti sudah terprogram dan masih dalam proses tender.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat diperkirakan di bulan dua sudah bisa terkontrak sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan,” ucapnya.