Penanganan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Aceh belum jelas, terutama terkait dengan kasus penghilangan orang secara paksa.
- Mahkamah Agung Kuatkan Vonis Bebas Fatia Haris
- KontraS Kritik Sidang Kasus Kanjuruhan: Ini Bukan Pidana Biasa
- Haris Azhar dan Fatia Maulida Resmi jadi Tersangka Pencemaran Nama Baik
Baca Juga
Hal itu ditegaskan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh, Hendra Saputra dalam rangka penutupan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 16 (HAKTP16) bertajuk 'Tulak Bala' di LBH Banda Aceh, Jumat (10/12).
"(Pelanggaran HAM Aceh) Dampaknya masih terjadi sampai detik ini," kata Hendra Saputra diberitakan Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu (11/12).
Menurut Hendra, konflik Aceh tidak hanya ketika letusan suara senjata. Kasus penghilangan paksa sampai hari ini dampak konfliknya belum selesai, korbannya masih bertebaran di mana-mana.
"Pat kuburan yah lon, tulong peutunyoek siat (Di mana kuburan ayah saya, tolong ditunjukin sebentar). Saya pengen melakukan ziarah ke kuburan ayah saya di setiap lebaran," ujar Hendra, sembari meniru ucapan sala satu anak dari korban konflik Aceh.
Menurut Hendra, persoalan itu belum tuntas hingga kini. Berdasarkan data KontraS, ada 207 korban penghilangan paksa.
"Berarti ada 207 anak yang hari ini menanti di mana kuburan bapak/ibunya berada," sebut Hendra.
Hendra mengatakan, masih banyak keluarga korban konflik beberapa tahun silam tidak diselesaikan dengan baik. Ia berharap, persoalan tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh semua pihak.
"Mahasiswa bisa punya peran, anak muda bisa punya peran, kelompok-kelompok kreatif bisa punya peran. Cerita-cerita Aceh itu sangat banyak yang perlu dilukiskan," tekannya.
Hendra menceritakan, beberapa tahun lalu seorang anak bernama Saddam merupakan seorang anak berumur 7 tahun meninggal di pangkuan ibunya karena terkena desingan peluru.
"Hari ini mamak-nya dituduh sebagai pelacur karena datang ke tempat tentara, berhenti di sini. Saya mengajak mari semua kita terus bersama," tandas Hendra.
- Prabowo Siapkan Keppres dan Inpres Pemulihan Hak Korban Pelanggaran HAM Berat
- Respons Pj Gubernur Aceh Terkait Dua Warganya Ditembak di Malaysia
- Bencana Longsor Pekalongan, Tim Gabungan Temukan Lagi 25 Korban Tertimbun Material