Polda Sumsel masih terus mendalami ada atau tidaknya uang sebesar Rp2 triliun yang sebelumnya disebut Heryanti, anak Akidi Tio untuk membantu menangani masa pandemic COVID-19 di Sumsel.
- Dramatis! Polairud Polda Sumsel Gerak Cepat Evakuasi Warga Serangan Stroke dengan Ambulans Apung
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Usai Dilaporkan ke Polisi, Oknum Pejabat di Lahat Juga Dihajar Laporan ke Bupati Karena Dugaan Selingkuh dan KDRT
Baca Juga
Usai melakukan pemeriksaan terhadap Heryanti, Direktur Direskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan menyampaikan permintaan dukungan agar pihaknya bisa memberi penjelasan kepada masyarakat Sumsel terkait ada atau tidaknya uang tersebut.
“Baru satu jam pendalaman yang kami lakukan. Tentunya akan kami lakukan terus sampai kami dapat gambaran jelas mengenai dananya, dimana posisinya ada atau tidak,” ujar dia, Senin (2/8) sore.
Saat ini, jelas Hisar, pihaknya masih menggali keterangan dari Heryanti. Untuk teknis dari pemeriksaan akan disampaikan pihaknya nanti setelah semua rampung.
Sementara, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Suryadi mengungkapkan, ini berawal dari komunikasi antara Prof Dr Hardi Darmawan pada tanggal 23 Juli yang berkomunikasi dengan Kapolda Irjen Pol Prof Eko Indra Heri.
“Yang perlu digaris bawahi, bantuan ini diberikan oleh keluarga Akidi Tio atas nama perorangan, menghubungi Kapolda untuk berikan bantuan Rp2 triliun. Prof Eko tidak mengenal ibu Heryanti. Jadi posisi kapolda ini mengenal Akidi Tio waktu masih hidup dan putranya Ahong waktu di Langsa. Sama sekali tidak kenal dengan Heryanti,” tegas dia.
Suryadi menerangkan, setelah komunikasi (antara Kapolda dan Prof Hardi) direncanakan penyerahan tanggal 26 Juli. Beliau (Kapolda) menyambut baik rencana ini, dan beliau tidak melihat siapa yang memberi tetapi menyambut baik.
“Karena selama ini kita (Polda) menerima bantuan apapun, seperti Oksigen dan sebagainya. Oleh sebab itulah digelar acara resmi, mengundang Gubernur, Danrem, Dinkes dan sebagainya sehingga dilaksanakanlah kegiatan itu,” terang dia.
Terkait kedatangan Heryanti ke Mapolda Sumsel sendiri, Suryadi menuturkan, ini bukan ditangkap dan jadi tidak ada penahanan. “Kita masih dalami keterangannya, dan kita tidak mungkin bekerja sendiri, kita libatkan tim ahli,” tutur dia.
“Perlu diuruskan, saat ini kita masih lakukan pendalaman. Prof Hardi masih kita dalami juga keterangannya, masih diatas (di ruang pemeriksaan) semua berdua (dengan Heryanti). Sampai jam 2 tadi belum masuk rekening, masih kita dalami," tandas dia.
- Dramatis! Polairud Polda Sumsel Gerak Cepat Evakuasi Warga Serangan Stroke dengan Ambulans Apung
- Kapolda Sumsel Gagas Turnamen Biliar: Dorong Semangat Sportif dan Sinergitas Forkopimda
- Terjun Langsung ke Lapangan, Kapolda Sumsel Pastikan PSU Empat Lawang Kondusif