Terendam Banjir, 30 Hektar Lahan di OKU Terancam Gagal Panen

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mencatat 30 hektar lahan di OKU terendam banjir. Hal ini diakui oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumsel, Edward Chandra, Senin (21/11).


Dia mengatakan banjir yang terjadi pada 13 November lalu, berdampak lahan sawah di OKU. Berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam peristiwa itu ada seluas 30 hektar sawah terendam banjir beserta material lumur.

"Gubernur Sumsel meminta agar fokus mengawal keberhasilan panen di wilayah yang terdampak banjir ini," katanya, Senin (21/11).

Dari update terakhir, pengawasan dikhusus pada luas 10 hektar sawah di mana usianya sudah berumur 40 hari, karena selebihnya sudah panen beberapa hari lalu. Tapi tetap jadi prioritas pengawasan. Selain fokus pengawasan lahan sawah, pihaknya juga fokus pada perbaikan infrastruktur publik yang rusak dihantam banjir besar di Kabupaten tersebut.

Adapun didapati sebanyak dua unit jembatan penyeberangan putus, talud dinding penahan air jebol sepanjang 700 meter rusak, dan enam unit rumah warga hancur dihantam banjir besar pada 13 November 2022 itu. 

Semua infrastrukur dan rumah warga yang rusak tersebut berada di Desa Kota Batu Warkuk, Ranau Selatan, OKU Selatan yang  berbatasan langsung dengan Kabupaten Liwa, Provinsi Lampung.

Menurut Edwar, pemerintah mengambil langkah cepat dengan membagi tugas kepada setiap instansi terkait baik yang bakal melakukan perbaikan infrastruktur tersebut.

Melalui pembagian ini, pihaknya mengharapkan proses perbaikan bisa cepat dilakukan akhir tahun atau setidaknya sudah bisa dianggarkan dalam pagu belanja barang tahun 2023 karena infrastruktur yang rusak sangat dibutuhkan warga.

“Belum diketahui berapa nilai perbaikannya, jadi, untuk itulah kami cepat melakukan pembagian tugas melibatkan Dinas PUBMTR, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS), PBDAS, Dinas Pertanian dan Pemkab setempat,”  pungkasnya.