Polda Sumsel bakal menindak tegas setiap personelnya jika terbukti menggunakan narkoba. Hal ini menyusul dikeluarkannya hasil tes urine dari sejumlah Satuan Kerja (Satker) Polda Sumsel.
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Usai Dilaporkan ke Polisi, Oknum Pejabat di Lahat Juga Dihajar Laporan ke Bupati Karena Dugaan Selingkuh dan KDRT
- Ditlantas Polda Sumsel Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus Miyor di Tol Kayuagung
Baca Juga
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi mengatakan Polri mewajibkan seluruh anggotanya untuk melakukan tes urine sebagai pencegahan penggunaan narkoba. Kini, pihaknya juga telah melaksanakan tes urine tersebut di sebagian besar Satker Polda Sumsel. Bahkan, hasil tes urine tersebut telah dikeluarkan.
"Tes urine ini melibatkan Biddokkes dan Dit Narkoba Polda Sumsel," kata Supriadi, Senin (17/1).
Perintah tes urine tersebut sebagai tindak lanjut dari kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan personel Polri. Pihaknya juga melakukan edukasi serta pembinaan kepada anggota agar tidak tersandung dalam penyalahgunaan narkoban. "Apabila terbukti maka akan ditindak tegas," ungkapnya.
Sementara itu, Kaur BinPlin Subbid Provos Bid Propam Polda Sumsel, Kompol Ricky Nugraha mengatakan di Bid Propam sendiri, pihaknya rutin melaksanakan pengecekan dan penertiban gampol, sikap tampang dan tes urine. Hal ini untuk mendisiplinkan kembali khususnya anggota Polda Sumsel seperti Shabara.
"Diharapkan seluruh anggota Polda Sumsel dapat melaksanakan tugas lebih baik, serta dapat memberikan contoh kepada masyarakat," katanya.
Tes urine terhadap Personel Polri ini dilakukan sistem acak, dari setiap pleton diambil 10 orang, sampai 57 peserta. Dia menegaskan yang perlu diketahui bahwa Provos khususnya personel Urbinplin Subbid Provos Bidpropam Polda Sumsel telah melakukan pengecekan urin terlebih dahulu sebelum melaksanakan pengecekan urine ke personel Satker lain.
"Personel Provos sendiri diperiksa sebagai penegak hukum dan disiplin. Sebagai garda terdepan juga dicek dan untuk mengubah image bahwa provos ditakuti tapi disegani oleh personil khususnya Polri dan PNS Polda Sumsel," pungkasnya. Sembari mengatakan kedepan kegiatan tersebut akan terus dilakukan secara mendadak baik waktu dan tempat. 
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Usai Dilaporkan ke Polisi, Oknum Pejabat di Lahat Juga Dihajar Laporan ke Bupati Karena Dugaan Selingkuh dan KDRT
- Ditlantas Polda Sumsel Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus Miyor di Tol Kayuagung
