Terbang Enam Kali, Tabur 4,8 Ton Garam

Cassa penebar garam dalam operasi TMC di Sumatera Selatan. (M Hatta/rmolsumsel.id)
Cassa penebar garam dalam operasi TMC di Sumatera Selatan. (M Hatta/rmolsumsel.id)

Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Sumatera Selatan sudah digelar sejak 10 Juni lalu oleh tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Tim melakukan penerbangan sebanyak enam kali untuk melakukan penyemaian awan dengan cara menaburkan sebanyak 4,8 ton garam.


Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT, Purwadi mengatakan, operasi TMC sedikit banyak telah mempengaruhi cuaca di sebagian wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Hujan lokal bahkan sempat melanda Kota Palembang.

“Sudah terlihat pengaruhnya terhadap cuaca khususnya di Palembang,” katanya di Palembang, Senin (14/6).

Ia mengatakan, saat ini tim tengah melakukan penyemaian awan di kawasan OKI dan Banyuasin. Tiupan angin juga mengarah menuju Barat. Sehingga nantinya bisa membasahi wilayah Palembang. Namun, hal itu sangat tergantung dengan kekuatan tiupan angin. Bisa saja awan bergeser ke arah lain.

Menurutnya, proses TMC nantinya akan dilaksanakan hingga 10 hari ke depan. “Selanjutnya akan ada evaluasi. Apakah prosesnya bakal dilanjutkan atau tidak,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani menambahkan, potensi hujan masih ada di awal musim kemarau ini. Walaupun intensitasnya sudah mulai turun ringan hingga sedang dan lokal.

“Puncak kemarau diperkirakan akan terjadi Agustus-September. Biasanya intensitas hujan mulai berkurang. Bahkan, satu bulan kadang tidak ada hujan,” jelasnya.