Raksasa perlengkapan olahraga dan pakaian, Adidas, melaporkan kerugian terbesarnya dalam 30 tahun masa kejayaannya.
- Inflasi Tahunan Desember 2024 Tercatat 1,57 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Bahan Pokok
- BTN Bakal Luncurkan Aplikasi yang Makin Manjakan Nasabahnya
- Harga Emas Antam Hari Ini, Tembus Rp1.378.000 Per 1 Gram
Baca Juga
Perusahaan asal Jerman itu mencatat kerugian sebesar 75 juta euro atau setara dengan Rp1,2 triliun pada pembukuan 2023, yang dilaporkan Rabu (13/3), seperti dikutip dari AFP, Kamis (14/3).
Adidas telah berjuang untuk memperbaiki diri setelah memutuskan hubungan dengan Kanye West pada Oktober 2022, menangguhkan penjualan lini sepatu kets Yeezy yang sangat menguntungkan. Koleksi YEEZY merupakan hasil kolaborasi Adidas dengan Kanye West.
Pemutusan hubungan antara West dan Adidas dilakukan setelah rapper yang akrab dengan nama Ye itu, berkomentar anti semit di publik.
Di kuartal I 2023, Adidas sempat mengakui akan hilangnya potensi penjualan sebesar 400 juta euro setelah tidak lagi berkolaborasi dengan Yeezy dan West. Dua penjualan Yeezy pada 2023 menghasilkan 750 juta euro, jauh di bawah pendapatan 1,2 miliar euro yang dihasilkan logo tersebut pada tahun 2022.
Adidas bukan perusahaan pertama yang memutus hubungan dengan Ye. The Gap, Balenciaga, dan beberapa perusahaan lainnya juga mengakhiri hubungan dan kesepakatan merek mereka dengan rapper tersebut.
Saham Adidas saat ini datar di pembukaan. Namun, Adidas memperkirakan bisnis utamanya, tidak termasuk Yeezy, akan meningkat pada tahun ini, dengan pertumbuhan dua digit di paruh kedua.
Perusahaan itu bertaruh bahwa mereka dapat merebut kembali pangsa pasar dari para pesaingnya bahkan ketika selera konsumen secara keseluruhan terhadap pakaian olahraga menurun.
Pesaingnya, Nike, bulan lalu mengatakan akan memangkas 2 persen dari total tenaga kerjanya, atau lebih dari 1.600 pekerja, untuk mengurangi biaya ketika permintaan melemah.
Di Amerika Utara, pasar terbesar kedua Adidas, penjualan menurun. Stok barang masih menumpuk. Di China, Adidas menaruh harapan dengan pertumbuhan penjualan sebesar dua digit setelah kenaikan sebesar 8 persen pada akhir tahun 2023.
- Penjualan di Indonesia Anjlok Dampak Boikot, Coca-Cola Merugi
- Krakatau Steel Merugi Terus, Respons Erick Thohir Begini
- Setelah Ghana, Ada 24 Negara yang Terancam Bangkrut