Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn dari Kesultanan Palembang Darussalam menegaskan pentingnya pelestarian naskah kuno, khususnya di Palembang dan Sumsel.
- Alat Vital Bocah 9 Tahun di OKI Putus Saat Disunat
- CPNS Diminta Berikan Pelayanan Optimal ke Masyarakat
- Serahkan Bantuan Korban Puting Beliung, Wali Kota: Bersabar Terima Ujian
Baca Juga
Dalam acara sosialisasi, peluncuran, dan peresmian website Pusako Melayu Sumsel atau Pustaka Digital Naskah Kuno Melayu Sumatera Selatan yang digelar di Hotel The Zuri Palembang, SMB IV menyatakan dukungannya terhadap upaya menjaga dan melestarikan naskah-naskah kuno.
“Keberadaan website ini sangat diperlukan dan menjadi bagian penting bagi kita semua,” ujar SMB IV. Dia menambahkan, naskah-naskah kuno ditulis agar bisa dibaca dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi generasi mendatang. Kesultanan Palembang Darussalam sendiri telah berkomitmen untuk melestarikan naskah-naskah kuno tersebut.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Dato’ Pangeran Suryo Kemas Ari Panji, Pangeran Yudo Heri Mastari, Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya Kementerian Riset dan Teknologi RI, Direktur Fasilitasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan RI, serta Kepala Dinas Perpustakaan dari Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sumsel. Turut hadir juga Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Oman Faturahman Mhum, Ketua Umum Masyarakat Penaskahan Nusantara, Dr Munawar Kholil Mhum, serta Ketua Masyarakat Penaskahan Nusantara Komisariat Sumsel, Dr Nyimas Umi Kalsum Mhum.
Dalam laporannya, Nafa Rahmadani mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan dan meresmikan website Pusako Melayu Sumsel, yang merupakan hasil karya Dr Nyimas Umi Kalsum Mhum dan didukung oleh program Dana Indonesiana kategori penciptaan karya kreatif dan inovatif tahun 2024. Website ini diharapkan menjadi database naskah kuno Melayu khusus Sumsel yang memudahkan akses bagi peneliti, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Dr Nyimas Umi Kalsum Mhum menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan digitalisasi naskah secara mandiri di beberapa lokasi, termasuk Perpusnas RI dan Arsip Nasional Indonesia. Lebih dari 50 naskah telah dikumpulkan dan didigitalisasi, dan hasilnya akan dimasukkan ke dalam website untuk mempermudah akses dan studi lebih lanjut.
Ketua Umum Masyarakat Penaskahan Nusantara, Dr Munawar Kholil Mhum, menambahkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 134 ribu naskah kuno yang telah terkonformasi, meskipun jumlah ini masih dianggap sedikit. Dia mengapresiasi usaha para peneliti dan peminat naskah kuno, termasuk yang dilakukan oleh Dr Nyimas Umi Kalsum. Dr Munawar mengungkapkan pentingnya pengumpulan dan digitalisasi naskah, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi generasi penerus.
- Mengenal Budaya Semon Wong Palembang, Tradisi yang Dinilai Telah Dicederai oleh Konten Rendang 200 Kg Willie Salim
- Jaga Bangunan Peninggalan, Pemuda Palembang Bentuk Komunitas Peduli Heritage