Partai PDI Perjuangan tidak ingin menjadi follower atau partai pengikut dalam Pemilu 2024. Hal ini ditandai dengan tidak hadirnya pengurus DPP PDI-Perjuangan dalam silaturahmi Jokowi dengan 5 ketua umum partai politik pendukung pemerintah di kantor DPP PAN belum lama ini.
- PAN Kirim Sinyal Tak akan Dukung Gibran di Pilpres 2029
- Legislator PAN Desak Investigasi Tragedi Tewasnya Tiga Pekerja di Sumur Limbah Pabrik
- PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako, Zulhas Tekankan Pentingnya Empati
Baca Juga
"Ketidakhadirannya bisa dimaknai secara tersirat bahwa PDIP tidak ingin jadi pengekor atau follower. Secara tersirat ada gengsi politik jika PDIP hadir dalam forum silahturahmi partai dengan presiden yang diinisiasi PAN. Dalam perspektif politik, sikap PDIP tidak hadir dalam forum tersebut dapat dimaklumi," kata Direktur Eksekutif Indonesian Politic Institute, Karyono Wibowo saat dihubungi, Kamis (6/4).
Meski tidak ingin menjadi followers, Karyono menyebut PDI Perjuangan harus bekerja lebih ekstra. Terlebih saat ini, PDI Perjuangan belum menunjukkan ketertarikan bergabung dengan koalisi manapun atau setidaknya membuat koalisi baru.
"PDIP harus memiliki kalkulasi politik yang cermat jika ingin menjadi pemenang hattrick. Tidak hanya cermat tapi harus cerdas dan bijak dalam menyusun strategi. Jika tidak, maka nasib PDIP justru bisa terkunci sendirian, meskipun PDIP bisa mengusung pasangan capres sendiri tanpa koalisi. Jika sendirian tanpa koalisi kemungkinan akan berat untuk memenangkan kontestasi," kata Karyono.
- Sopir Kader PDIP Ungkap Perpindahan Uang Suap KPU Rp400 Juta
- PAN Kirim Sinyal Tak akan Dukung Gibran di Pilpres 2029
- PSU Empat Lawang Digelar 19 April, PDIP Sumsel Gencar Konsolidasi