Munculnya desakan agar Prabowo Subianto mundur dari jabatan Menteri Pertahanan RI saat ini dinilai kurang relevan.
- Romy Balik ke PPP, Partai Ummat yang Dapat Berkah
- Beragam Cara Bakal Calon Kepala Daerah di Sumsel Saat Jalani Tes Kesehatan, Makan Pempek hingga Minum Jamu
- KPU Tetapkan Tiga Kali di Pilkada Lubuklinggau, Ini Jadwalnya
Baca Juga
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, desakan itu harusnya muncul saat Prabowo mendaftar sebagai calon presiden lalu.
"Kalau saat ini tidak ada urgensinya," kata Dedi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Kamis (28/3).
"Publik sudah tau, selama ini Prabowo mendapat sokongan penuh dari presiden, dan dia tidak perlu lagi memikirkan reputasi," tambahnya.
Terlebih, pada pemerintahan Prabowo nanti, susunan kabinet hanya sebatas model reshuffle dari pemerintahan sebelumnya ke pemerintahan baru.
"Proses transisi pemerintahan sepertinya juga tidak ada, karena Jokowi terlibat langsung, sinkronisasi sepertinya juga tidak ada, yang ada hanya pembentukan kabinet baru, nuansanya seperti reshuffle biasa saja," tutupnya.
- Jika Prabowo-Gibran Menang, Ekonom Senior Ramal Utang RI Bengkak hingga Rp16 Ribu Triliun
- Prof Romli Beberkan Kenapa Penunjukan Nawawi Pomolango Cacat Hukum
- Persaingan Pilgub Sumsel Paling Menarik, Empat Calon Diprediksi Bakal Bertarung