Hantaman Pandemi Covid-19 di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) benar-benar nyaris melumpuhkan roda perekonomian di segala lini. Salah satunya dialami pedagang atau toko alat tulis dan keperluan sekolah.
- Puluhan Lampu Jalan Tak Berfungsi, Warga Khawatir Lakalantas dan Rawan Kriminalitas
- 4 Tahun Beroperasi, LRT Sumsel Telah Layani 7,5 Juta Penumpang
- Sekretaris KNPI Sumsel: Muara Enim Jangan Ada Dualisme
Baca Juga
Diliburkannya sekolah sejak Maret lalu sampai tahun ajaran baru membuat mereka kelimpungan. Kondisi ini berdampak sepi pembeli keperluan anak-anak sekolah tersebut. Omset penjualan merosot tajam.
Heti, pegawai Alfamedia di Baturaja, mengakui kondisi tersebut diakibatkan sekolah mewajibkan anak didik belajar di rumah selama wabah corona.
“Tahun lalu 50-100 dus buku tulis terjual saat tahun ajaran baru. Tahun ini sudah dua bulan sepi penjualan, ” ujarnya, Kamis (25/6/2020).
Andre, penjual ATK lainnya, menambahkan bahwa masuk sekolah merupakan moment meraup rezeki. Namun tidak untuk tahun ini.
"Biasanya ratusan pena dan pensil terjual. Namun saat ini hanya 1 hingga 2 pena dengan Rp 1000 hingga Rp 20.000 terjual per hari. Kadang juga tidak ada yang terjual," ujar Andre.
Dirinya terpaksa mengambil upaya lain untuk mendongkrak penjualan. Yakni, dengan jual online dan layanan antar.[ida]
- Pulihkan Ekosistem Gambut, Bupati Muba Tanam Pohon di eks Lahan Karhutlah
- Nelayan Ganjar Gelar Pelatihan Membuat Kemplang, Makanan Khas Palembang
- Belum Seminggu Jabat Kapolres, AKBP Koko Arianto Turun Gunung Cegah Stunting ke Desa Waru Rupit