Pembelian 36 jet tempur siluman F-35 milik AS disetujui Swiss dengan menandatangani kontrak kontroversial senilai lebih dari Rp93 triliun.
- Layanan Makkah Route 2024 Diberlakukan di Tiga Embarkasi
- Gus Miftah Sambil Menangis: Ini Bukanlah Akhir
- DPR Belum Terima Surpres soal Pengganti Hasyim Asyari
Baca Juga
Kantor Federal untuk Pengadaan Pertahanan (armasuisse ) menyatakan kesepakatan itu ditandatangani oleh Direktur Persenjataan Nasional, Martin Sonderegger, dan Manajer Program F-35 Swiss, Darko Savic, pada Senin (19/9).
"Setelah kontrak ditandatangani, jet tempur siluman F-35 akan dikirimkan ke Swiss antara 2027-2030," ungkap laporan tersebut.
Seperti dimuat The Defense Post, pemilihan senjata F-35 pada Juni tahun lalu telah memicu beberapa kontroversi, terutama setelah adanya pembengkakan biaya program pesawat tempur Swiss di AS.
Sebelum menyetujui kontrak, pemerintah dan parlemen Swiss juga mengadakan referendum, meskipun tak memiliki banyak waktu untuk melakukannya sebelum tawaran pabrikan Lockheed Martin berakhir.
Tetapi para pemilih Swiss secara tipis telah menyetujui pembelian jet senilai puluhan triliun itu untuk menggantikan armada F/A-18 Hornet dan F-5 Tiger yang menua di negara itu pada tahun 2020.
Saat ini, Swiss bergabung dengan negara Eropa lainnya seperti Belgia, Inggris, Denmark, Finlandia, Italia, Yunani, Jerman, Belanda, Norwegia, dan Polandia yang memilih memperbanyak pesawat tempur multifungsi siluman dibandingkan jenis lainnya.
- Swiss Kalahkan Juara Bertahan Italia
- Gol Fullkrug Selamatkan Tim Panser dari Kekalahan
- Tidak Miliki Kewenangan, Swiss Sulit Sita Aset Rusia