Target pemenangan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, usai resmi ditetapkan sebagai peserta Pemilu Serentak 2024 melalui Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) 518/2022, adalah lolos parliamentary threshold (PT).
- Lewat Pendekatan Persuasif, PDIP Sumsel Targetkan Perolehan Suara Ganjar-Mahfud di Muara Enim di Atas 50 Persen
- TNI Cuma Bisa Tangani Disiplin Prajurit Bukan Substansi Perkara Korupsi di Basarnas
- Polemik JIS Justru Membuat Publik Sadar Anies Kerjakan Hal Baik
Baca Juga
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gelora, Rico Marbun menjelaskan, parpolnya telah melakukan survei internal terkait dengan harapan masyarakat terhadap parpol peserta Pemilu Serentak 2024.
Salah satu elemen yang dimasukan ke dalam survei internalnya itu, dipaparkan Rico, adalah mengenai tingkat kebutuhan masyarakat terhadap parpol-parpol yang akan mengikuti kontestasi di 14 Februari 2024 nanti.
"Jadi kita telah melakukan survei, dan saat publik ditanya mengenai situasi krisis sekarang, apakah membutuhkan partai baru atau tidak. Ternyata yang membutuhkan partai baru itu, sebanyak 40,6 persen dibandingkan yang tidak 30 persen," ujar Rico dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/12).
Rico Marbun yang sebelumnya dikenal sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Survei Median ini mengungkapkan, Partai Gelora Indonesia yang telah juga mendapatkan nomor urut 7 telah yakin bisa menjadi harapan baru bagi masyarakat luas.
Namun, ia mengakui bahwa Pemilu Serentak 2024 bukanlah suatu ajang kontestasi yang mudah bagi Partai Gelora Indonesia maupun 16 parpol lainnya yang juga telah ditetapkan sebagia peserta oleh KPU RI.
"Partai Gelora harus 100 kali kerja keras lagi, sehingga bukan hanya lolos parliamentary threshold (PT) saja, tapi juga dapat suara dan kursi di DPR secara signifikan," katanya.
Kendati begitu, Rico meyakini dari hasil survei internalnya itu telah menunjukkan bahwa publik saat ini membuutuhkan parpol baru yang punya visi dan misi yang strategis untuk Indonesia ke depan.
"Jadi Partai Gelora ini didirikan, karena kegelisahan akan terjadinya krisis, yang saat itu tidak tahu kapan terjadinya dan ternyata krisis itu terjadi sekarang," tuturnya.
"Dari survei ini, nyambung antara kegelisihan Partai Gelora dengan situasi krisis sekarang," demikian Rico menambahkan.
- Partai Gelora Perkuat Kepengurusan, Siap Dukung Pemerintahan Prabowo
- Alasan Partai Gelora Usung Matahati di Pilgub Sumsel
- Dicoret Sebagai Peserta Pemilu di OKU, Sekjen DPD Partai Gelora Ngaku Legowo