Keberadaan mafia di balik tingginya harga minyak goreng di Indonesia diyakini benar-benar ada oleh publik. Hal itu tergambar dalam survei Indikator Politik yang dilakukan pada 14-19 April 2022.
- Usut Mafia Minyak Goreng, Pelaku UMKM Dukung Kejaksaan Agung
- Main Ekspor Minyak Goreng, Lin Che Wei Bisa Raup Miliaran Rupiah Setiap Bulan
- Kejagung Cek 88 Eksportir Minyak Goreng, Terbukti Langgar Aturan Segera Ditindak
Baca Juga
Dalam survei tersebut, sebanyak 71,8 persen warga percaya dengan adanya mafia minyak goreng di balik kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng.
Sedangkan 14,9 persen warga menilai sangat percaya adanya mafia minyak goreng. Kemudian 7,3 persen menilai kurang percaya adanya mafia minyak goreng, dan 1,7 tidak percaya sama sekali.
Meski mayoritas warga yang disurvei menilai ada keterlibatan mafia minyak goreng, mereka juga percaya pemerintah mampu mengatasinya.
"Ada 60,9 persen percaya pemerintah mampu mengungkap mafia minyak goreng, 4,3 persen sangat percaya," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilisnya, Selasa (26/4).
Sedangkan masyarakat yang kurang percaya kemampuan pemerintah mengungkap mafia minyak goreng ada 24,9 persen, dan 5,1 persen tidak percaya sama sekali.
"Mayoritas warga percaya adanya mafia minyak goreng, dan mayoritas warga percaya pemerintah mampu mengungkapnya," tutup Burhanuddin.
Survei ini dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
- Survei Indikator Vs SMRC Berbeda di Jateng, Persepsi Diminta Tegas
- Survei Indikator: Kejagung Lembaga Penegak Hukum Paling Dipercaya Publik
- Indikator: Mayoritas Masyarakat Percaya Prabowo Mampu Hadapi Tantangan Global