Suporter Kritik Kemenangan 2-0 Singapura atas Timor Leste, Tatsuma Yoshida: Kami Bukan Spanyol

Bek Singapura Irfan Fandi membayangi pergerakan penyerang Timor Leste Mouzinho pada laga Selasa malam (14/12). (AFF Suzuki Cup 2020/rmolsumsel.id)
Bek Singapura Irfan Fandi membayangi pergerakan penyerang Timor Leste Mouzinho pada laga Selasa malam (14/12). (AFF Suzuki Cup 2020/rmolsumsel.id)

Singapura memastikan diri melaju ke semifinal Piala AFF Suzuki 2020. Kemenangan 2-0 atas Timor Leste cukup bagi tuan rumah untuk lolos meski masih menyisakan satu laga.


Berada di bawah Thailand dalam klasemen Grup A, Singapura berpeluang menyalip saat keduanya akan bertemu di akhir pekan nanti.

Pada pertandingan yang berlangsung di National Stadium, Selasa malam (14/12), Singapura unggul cepat di menit 4 melalui Adam Swandi. Bermain lepas, tuan rumah baru mendapat tambahan gol saat laga memasuki menit 70 melalui Shakir Hamzah.

Namun hanya mampu mencetak 2 gol melawan tim terlemah di Grup A berujung penilaian miring sejumlah suporter. Mereka menilai dengan kualitas yang dimiliki Ikhsan Fandi dkk, Singapura bisa menang dengan selisih gol yang lebih besar.

Pelatih Singapura, Tatsuma Yoshida punya jawaban sendiri atas penilaian itu. Menurutnya, 2 gol itu sudah cukup untuk mengamankan kemenangan.

“Kami bukan Spanyol, Korea atau Jepang. Tim ini sudah memainkan yang terbaik. Jika Anda mendukung Spanyol maka Anda dapat menanyakan hal-hal seperti itu. Tentu saja saya tidak puas dengan performanya, tetapi saya bangga dengan tim ini,” tegas Tatsuma Yoshida.

Timor Leste menyelesaikan 4 pertandingan Grup A dengan kekalahan. Sebanyak 13 gol bersarang ke tim berjuluk The Rising Sun itu tanpa satu kalipun menjebol gawang lawan.

Pelatih Timor Leste, Fábio Joaquim Maciel da Silva mengatakan, turnamen itu merupakan ajang yang akan membawa masa depan cerah bagi skuat muda Timor Leste.

“Malam ini pemain tertua kami baru berusia 23 tahun dan apa yang kami lakukan adalah menunjukkan bahwa kami akan terus maju dan memainkan gaya kami terlepas dari lawannya. Sepak bola bukan tentang selalu menang tetapi tentang pantang menyerah. Saya tahu bahwa jika kami memiliki 10 persen fasilitas di Timor yang mereka miliki di Thailand, Malaysia atau Indonesia, maka negara ini akan menghasilkan begitu banyak pemain berkualitas,” pungkasnya.