Sudah lebih dari satu tahun menikah dan berhubungan intim secara teratur, kenapa sulit memiliki keturunan ?
- Dinkes Sumsel Siagakan 21 Pos pelayanan Kesehatan di Jalinsum
- Jelang Hari Raya Kurban, MUI Keluarkan Panduan Berkurban di Tengah Wabah PMK
- Kasus Omicron di Indonesia Bertambah
Baca Juga
Pertanyaan itu sering kali jadi momok terberat, sebagian besar pasangan mengalami gangguan kesuburan karena kualitas sperma yang buruk. Kualitas sperma yang buruk akan sulit membuahi sel telur. Hal ini bisa membuat pasutri sulit mendapat keturunan meski telah lebih dari satu tahun rutin berhubungan seksual.
"Sebagian besar pasangan mengalami gangguan kesuburan karena sperma. Jadi jika konsultasi kedokter kandungan sebaiknya dilakukan pemeriksaan terhdap keduanya, bukan hanya pemeriksaan pada istri atau pada suami saja," jelas Dr Asmar Dwi Agustine Sp OG, dokter kandungan RSUD Palembang BARI.
Dr Asmar menjelaskan, kualitas sperma yang buruk bisa disebabkan oleh faktor genetik dan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok. Kualitas sperma yang buruk, misalnya, terlalu cair atau tidak kental dan kelainan bentuk. Kelainan bentuk misalnya tidak memiliki ekor sehingga membuat sel sperma sulit berenang menuju sel telur.
Masalah lainnya adalah jumlah sperma yang sedikit, yaitu hanya di bawah 5 juta per cc. Bahkan, ada pria yang tidak menghasilkan sel sperma. Normalnya, seorang pria memproduksi sperma lebih dari 15 juta per cc.
"Kalau sperma nol atau tidak ada sama sekali bisa dioperasi. Sperma akan diambil dari kemaluan," ujarnya.
Namun, jumlah sperma yang cukup banyak belum pasti terjadi pembuahan, jika tidak dibarengi kualitas sperma yang baik. Sperma pun dikatakan baik apabila memiliki gerakan yang normal, yaitu bergerak cepat dan maju lurus. Ada pula gerakan lambat dan sulit maju lurus, bergerak di tempat tanpa maju, atau tidak bergerak sama sekali. Untuk menjaga kualitas sperma.
"Hindari terlalu lama berendam di air hangat, memangku laptop, karena suhu testis harus lebih rendah dari suhu tubuh," tambahnya.
- Palembang Zona Kuning, Jangan Kendur Prokes
- Swab Massal, 50 Karyawan RSMH Palembang Positif Covid-19
- Gubernur Sumsel Jadikan RSUD Siti Fatimah Sebagai RS Spesialis Jantung