Solidaritas Masyarakat Melayu Palembang untuk Warga Rempang, Gelar Aksi Damai di Bukit Siguntang

Aksi damai masyarakat Melayu Palembang untuk warga Rempang. (ist/rmolsumsel.id)
Aksi damai masyarakat Melayu Palembang untuk warga Rempang. (ist/rmolsumsel.id)

Masyarakat Melayu Palembang menggelar aksi damai di Bukit Siguntang sebagai tanda solidaritas dan dukungan terhadap warga Pulau Rempang, yang saat ini tengah menghadapi permasalahan serius terkait dengan rencana pembangunan Rempang Eco City. Aksi damai ini mencerminkan semangat kepedulian terhadap hak-hak dan kepentingan masyarakat Pulau Rempang.


Aksi damai yang berlangsung pada tanggal 21 September ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV, budayawan, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya. 

Mereka berkumpul di Bukit Siguntang, yang memiliki makna historis sebagai bukit tertinggi dan hulu Melayu di Nusantara, sebagai simbol solidaritas dan upaya mendapatkan dukungan spiritual dari warisan budaya Melayu.

Salah satu tujuan utama aksi damai ini adalah untuk mengungkapkan dukungan terhadap warga Pulau Rempang yang menolak pembangunan Rempang Eco City. Warga setempat telah mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap proyek tersebut, yang mengharuskan mereka untuk pindah dari wilayah mereka sambil menawarkan lahan dan rumah baru. Pemerintah berpendapat bahwa mayoritas warga tidak memiliki sertifikat atau bukti kepemilikan lahan di Pulau Rempang.

Dalam aksi damai ini, peserta juga menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal dalam konteks pembangunan. Mereka berharap agar pembangunan di Pulau Rempang tidak merusak atau menghilangkan budaya dan desa-desa yang ada di sana.

"Kita berharap kegiatan investasi di Pulau Rempang memperhatikan budaya yang ada dan tidak merusak atau merubah kampung-kampung ada yang ada di Pulau Rempang, jangan pula dihilangkan tapi jadikanlah bagian dari investasi yang ada di Pulang Rempang," kata Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Fauwaz Diradja, Kamis (22/9). 

Aksi damai ini juga menjadi wadah untuk menggalang dukungan lebih luas dari masyarakat Indonesia. Para peserta berharap agar masalah yang dihadapi oleh warga Pulau Rempang dapat mendapatkan perhatian nasional dan solusi yang adil.

"Kita meminta karomah dari  pendiri-pendiri hulu melayu terutama Raja Segentar Alam , agar memberikan karomah-karomahnya  kepada saudara-saudara kita yang ada di Rempang  karena  kayaknya pemerintahan ini zolim terhadap masyarakat ada di Rempang," kata Koordinator Aksi, Ali Goik.  katanya.

Ketua Umum Bung Baja, Iskandar Sabani SE,SH menuturkan, aksi damai ini mencerminkan keprihatinan terhadap perlakuan yang dianggap tidak adil terhadap warga Pulau Rempang. 

"Kesalahan rakyat itu apa, itu tidak jelas, kita berharap tarik pasukan itu tidak ada cerita  dan tolak relokasi daripada masyarakat adat  Rempang, Bung Baja siap berangkat kesana dimana ada kezoliman terhadap rakyat kecil disitu ada Bung Baja," pungkasnya.