Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel meminta pihak sekolah untuk menyesuaikan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Pasalnya, hingga saat ini kasus Covid-19 di Bumi Sriwijaya masih tergolong tinggi.
- PPDB Sumsel Diduga Maladministrasi, Disdik Janji Patuhi Rekomendasi Ombudsman
- Juri FLS2N Sumsel Ngeluh, Acara Kelar Honor Tak Kunjung Dibayar
- Pasca Penahanan Kejari, Disdik Sumsel Segera Tentukan Plh Kabid SMA
Baca Juga
Kepala Bidang SMA Disdik Sumsel, Masherdata Musa'i mengatakan saat ini kondisi Covid-19 di Sumsel masih terbilang tinggi. Karena itu, untuk mencegah kasus Covid-19 meningkat apalagi menulari pelajar. Maka, Disdik Sumsel meminta sekolah untuk menyesuaikan kondisi di wilayah mereka masing-masing jika ingin menerapkan PTM.
"Silakan saja, kalau wilayahnya aman. Kalau, masih tinggi distop saja sementara. Jadi sesuaikan kondisi wilayah masing-masing," katanya, Selasa (1/3).
Meski demikian, jika memang sekolah berkeinginan untuk menerapkan PTM maka harus diatur secara bergantian dan maksimal 50 persen terlebih dahulu atau biasa disebut sebagai PTM terbatas. Dimana, sebagiannya lagi melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau luring. Menurutnya, sejauh ini sekolah sudah memiliki pengalaman terkait PJJ. Hanya saja, memang sangat tidak efektif dan tentunya banyak dampak negatif terhadap para siswa, berbeda halnya dengan PTM.
"Kalau PTM memang membuat anak untuk bisa aktif kembali, tapi kembali lagi ke kondisi wilayah masing-masing," pungkasnya.
- PPDB Sumsel Diduga Maladministrasi, Disdik Janji Patuhi Rekomendasi Ombudsman
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19