Soal Bantuan Rp2 Triliun Tak Perlu Saling Menyalahkan, Kapolda Sumsel: Cukuplah Kami Menderita dan Dibully

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri saat menerima bantuan dari Masyarakat Tionghoa Palembang Bersatu di Mapolda Sumsel. (Dudi Oskandar/rmolsumsel.id)
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri saat menerima bantuan dari Masyarakat Tionghoa Palembang Bersatu di Mapolda Sumsel. (Dudi Oskandar/rmolsumsel.id)

Polemik bantuan Rp2 triliun dari putri bungsu keluarga Akidi Tio, Heriyanty hingga kini terus bergulir, Jumat (6/8). Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Eko Indra Heri pun harus diperiksa oleh Tim pengawasan dan pemeriksaan khusus (Wasriksus) Mabes Polri dampak dari polemik tersebut.


Menanggapi hal ini, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Eko Indra Heri meminta semua pihak untuk menghentikan polemik ini dan berkonsentrasi untuk membangun masyarakat Sumsel. Selain itu, dia juga meminta untuk tidak saling menyalahkan terkait polemik bantuan Rp2 triliun tersebut.

Menurutnya ini merupakan niat baik untuk warga yang membutuhkan. Karena itu, dia sudah memaafkan keluarga mendiang Akidi Tio.

"Cukuplah polemik itu. Cukuplah kami menderita, keluarga kami menderita, dan dibully terus-terusan. Hentikan polemik ini," kata Kapolda Sumsel saat memberikan sambutan  kepada Masyarakat Tionghoa Palembang Bersatu yang memberikan bantuan penanganan Covid-19 di halaman apel Mapolda Sumsel, Jumat (6/8).

Akibat kejadian ini, dia mengaku trauma dan ragu untuk menerima segala macam bentuk bantuan sejak beberapa hari terakhir. “Menerima bantuan agak takut-takut. Apakah ini hoax lagi atau tidak. Mudah-mudahan ini bukan hoax, karena sudah ada mobilnya,” ujarnya.

Menurutnya, dibalik gelombang yang menerpa, tetap ada hikmah yang dapat diambil. Dimana, Tuhan menunjukkan rahasia yang luar biasa akibat efek Akidi Tio tersebut. Salah satunya, banyaknya bantuan yang mengalir yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Sumsel.

Bantuan ini diberikan oleh masyarakat Tionghoa Palembang bersatu, antara lain; 150 ton beras, 150 ton oksigen, dan 1.250 pcs swab antigen. "Kita memastikan ini bukan yang pertama dan terakhir dilakukan, kami bersama TNI, Pemda, akan terus melakukan penyaluran hingga ke Kabupaten/Kita di Sumsel," tutupnya.