SJACHROEDIN ZP, yang menjabat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan (Sumsel) Januari-Desember 2000, kini mengemban tugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kroasia sejak 2017.
- Mahkamah Konstitusi Batalkan Presidential Threshold, Ambang Batas Pencalonan Capres-Cawapres Dihapus
- Di Muba, Bertambah 23 Kasus Positif Covid-19
- Dodi Reza Warning Wilayah Rentan Karhutbunlah
Baca Juga
Perjalanan karirnya sebagai Dubes Indonesia untuk Kroasia dituangkan dalam sebuah buku berjudul "Sjachroedin ZP Merajut Dua Hati Bangsa" terbit.
Buku yang ditulis wartawan senior Hesma Eryani dan diterbitkan oleh PT Matakata Media ini berisi tentang pengalaman Sjachroedin ZP selama menjadi Dubes Kroasia.
Untuk kepentingan penulisan buku, selain melakukan serangkaian riset pustaka, Hesma juga menetap di Kroasia selama beberapa bulan.
Dia melakukan wawancara dengan berbagai pihak, para WNI, warga setempat, mengikuti semua aktivitas di KBRI Zagreb, melakukan kunjungan ke bebagai wilayah, dan berinteraksi langsung dengan jajaran KBRI Zagreb dan warga di sana.
Hal ini dilakukan karena Sjachroedin ZP lebih suka Hesma melakukan pengamatan langsung daripada mendengarkan atau mencatat statement- statemennya.
" Kalau saya bicara kan nanti dibilang ngomong yang bagus - bagus saja
Jadi, silakan lihat di lapangan dan berbicara langsung dengan mereka," kata Bang Oedin, panggilan akrabnya seperti diceritakan Hesma kepada RMOLSumsel.Id, Senin (21/9/2020).
Selanjutnya Hesma mengatakan bahwa bagi Bang Oedin, buku ini ditulis sebagai kenang- kenangan untuk anak cucunya saja.
Namun sejumlah pihak menilai buku ini layak dibaca siapapun, terutama mereka yang bertugas di KBRI.
" Karena banyak terobosan yang beliau lakukan," kata Irjen Pol ( Purn) Syafri, mantan Karib Logistik Mabes Polri.
Ia mencontohkan kegiatan maraton promosi Indonesia selama dua minggu dalam rangka HUT RI.
Bang Oedin juga membangun hubungan dekat dan egaliter dengan seluruh WNI dan keluarganya di Kroasia. Bang Oedin tak segan mendatangi kediaman para WNI hingga ke kawasan jauh di Kroasia seperti Dubrovnik.
Di Kroasia, Bang Oedin cukup dikenal bahkan sempat mendapat liputan khusus beberapa media setempat karena kebiasaannya menggunakan mobil tua / mobil rakyat Negara Kroasia.
Akibat liputan tersebut, beberapa pedagang barang antik mengenalinya dan meminta foto bersama.
"He is a good mantimes. He is Mr Ambassador. I know because he used pur car in television," ujar Zveyana, pedagang di Pasar Antik Britanski, Zagreb.
Bang Oedin juga membuat banyak terobosan dan mengubah kebiasaan, misalnya, menjadikan rumah dubes sebagai rumah WNI terutama bagi WNI yang bertempat tinggal jauh dari kota Zagreb yang akan mengikuti acara di Kota Zagreb.
Hal ini dilakukan bang Oedin agar para WNI dapat mengikuti berbagai kegiatan di KBRI tanpa menyusahkan mereka.
" Mereka tinggal jauh Kalau acara pagi, berarti mereka harus datang sehari sebelumnya dan harus menginap. Sangat mahal biayanya. Jadi, saya minta mereka menginap di rumah dubes," kata Bang Oedin.
Bang Oedin juga membangun sistem kerja yang cepat, disiplin, profesional, namun fleksibel di jajarannya. Dia tidak membedakan antara pejabat dan local staff.
Selama menjabat Dubes Kroasia, Bang Oedin mencatat ada hal - hal yang harus dibenahi terkait dengan sistem di KBRI Zagreb maupun KBRI lain misalnya status local staff.
" Para local staff umumnya berpendidikan tinggi, menguasai bahasa Inggris dengan baik dan bahas setempat, serta melalui proses test yang ketat. Saya kira harus dipikirkan betul bagaimana nasib mereka ke depan terutama status mereka," katanya.
Selain aktif melakukan berbagai kegiatan promosi Indonesia secara langsung di depan publik, KBRI Zagreb humanika kursus gratis Bahasa Indonesia, tari Indonesia, batik, dan gamelan.[ida]
- Biaya Politik 2029 Diprediksi Membengkak
- Jokowi Tak Bisa Kendalikan Pilpres 2029 Usai MK Hapus Presidential Threshold
- Anies Apresiasi Peran Mahasiswa dalam Pembatalan PT 20 Persen