Polemik perluasan Rumah Sakit (RS) dr AK Gani Palembang yang sempat mendapat penolakan dari berbagai pihak akhirnya terjawab.
- Bus Pembawa Jemaah Umrah Terbalik dan Terbakar, 20 Orang Meninggal
- Lonjakan Arus Mudik hingga Dua Kali Lipat Tercatat di Trans Sumatera
- Pertama dalam Sejarah, Perempuan Ikut Ganti Kain Penutup Kabah
Baca Juga
Hal itu didapat setelah dilakukan kesepakatan yang dibuat Pangdam II/Swj Mayjen TNI Hilman Hadi SIP M Si M Tr Han diwakili oleh Asisten Logistik (Aslog) Kodam II/Swj Kolonel Czi Sriyanto MIR MA dengan sejarawan, Budayawan, Aliansi Penyelamat BKB, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel
Dengan demikian, pihak Kodam II/Swj memastikan tetap melakukan peningkatan kualitas pelayanan publik RS dr AK Gani Palembang dengan tetap menjaga dan melestarikan situs cagar budaya yakni Benteng Kuto Besak (BKB).
Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sumsel, Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) hingga Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja di Rajo Tentro Cafe, tepatnya di dalam area Kantor Bekangdam II/Swj di Jalan Sultan Badaruddin II, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Selasa 6 Desember 2022.
"Kita akan melakukan perluasan RS AK Gani demi peningkatan kualitas pelayanan publik, yang tetap memperhatikan, menjaga hingga melestarikan cagar budaya itu sendiri," ujar Kolonel Czi Sriyanto, Rabu, (7/12).
Dia menjelaskan, bahwa ini merupakan kesepakatan yang sangat baik dengan menyamakan persepsi mengenai perluasan RS AK Gani.
"Jadi dalam hal ini kita telah menyamakan persepsi, sehingga ada keseimbangan kita menjaga kelestarian cagar budaya dengan peningkatan kualitas pelayanan masyarakat di RS AK Gani," jelasnya.
Seperti diketahui bahwa RS AK Gani sangat diperlukan oleh masyarakat karena 95 persen pasien yang dilayani merupakan masyarakat umum dan 5 persen merupakan anggota TNI dan keluarganya.
"Nah dari 95 persen itu merupakan masyarakat umum rata-rata kalangan menengah bawah dan kita melihat bukan hanya masyarakat di wilayah Palembang saja tapi juga ada yang dari luar Palembang," aku dia.
Dirinya menegaskan bahwa dalam meningkatkan peralatan hingga bangunan RS AK Gani dengan memperhatikan kelestarian dari cagar budaya itu sendiri.
“Setelah ini kita akan melakukan pertemuan lanjutan untuk masalah teknis hingga beberapa sport yang hilang dengan melihat potret BKB sesungguhnya dan hal ini pun perlu dukungan perintah, dinas hingga instansi terkait," tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris TABC Sumsel, Drs Yudhy Syarofi mengatakan, bahwa pembangunan akan terus berjalan dengan tetap menjaga, melestarikan cagar budaya juga tetap berjalan.
“Kedua akan berjalan sesuai dengan kesepakatan kita, dimana pembangunan rumah sakit di situs cagar budaya akan tetap berjalan, dengan tetap memperhatikan beberapa aspek cagar budaya," bebernya.
Sehingga dalam memberikan pelayanan menjadi optimal dan tetap berjalan, dan juga cagar budaya tetap ada.
Ditempat sama, SMB IV Jaya Wikrama, RM Fauwaz Diradja menambahkan, bahwa melalui kegiatan yang dilakukan maka memiliki kesepahaman yang sama dalam melestarikan dan menjaga situs cagar budaya.
“Sehingga kita melakukan sinergi untuk mengetahui apa yang dikerjakan dan yang tidak, dengan hasil pertemuan selanjutnya karena kita tidak mengetahui bentuk yang akan di ubah seperti apa dan yang mana. Tapi kita mendukung pembangunan di Indonesia, khususnya Kodam dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian cagar budaya yang di Sumsel itu sendiri,” tandasnya.
- Mengenal Budaya Semon Wong Palembang, Tradisi yang Dinilai Telah Dicederai oleh Konten Rendang 200 Kg Willie Salim
- Pemkot Palembang Minta Bantuan Revitalisasi Cagar Budaya ke Kemenbud
- Tindak Lanjut Sidak DPRD Palembang, Plang Cagar Budaya Dipasang di Komplek Pemakaman Pangeran Kramojayo