Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel H Mawardi Yahya mengapresiasi pemanfaatan teknologi pembayaran non tunai melalui aplikasi Q-RIS yang telah diluncurkan oleh Bank SumselBabel, untuk digunakan sebagai sarana membayar zakat, donasi, bahkan belanja.
- UMKM Indonesia Ramaikan Pameran Produk Mamin di Jepang
- Ekspor Produk Hewan Sumsel Terkendala Peralatan
- Banyak Toko-Apotek di Palembang Jual Obat Kedaluwarsa
Baca Juga
Hal ini ia sampaikan saat acara Launching BSB Q-RIS secara virtual zoom di Kedai Soto Chavie Baturaja Rabu (19/08/2020).
Di kesempatan itu, Wagub juga berharap semoga kedepannya Bank SumselBabel (BSB) bisa menjadi kepercayaan masyarakat Sumsel secara keseluruhan.
Sementara itu, Direktur Utama BSB, Achmad Syamsudin mengatakan bahwa transaksi non tunai ini awalnya diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI).
"Fitur ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi nasabah Bank Sumsel Babel. Kami pun berharap, sarana pembayaran ini dapat memudahkan nasabah bertransaksi," katanya.
Q-RIS BSB menjadi pilihan masyarakat seiring kondisi pandemi virus saat ini. Apalagi hingga saat ini hampir 2.000 UMKM binaan BSB telah menjadi pengguna dari layanan pembayaran digital.
Q-RIS yang merupakan sistem pembayaran dengan menggunakan kode QR membantu para pelaku usaha menerima pembayaran dari semua aplikasi berbasis kode QR melalui aplikasi mobile banking Bank Sumsel Babel.
Penggunaan Q-RIS Bank Sumsel Babel juga diharapkan semakin mendorong banyak tenant dan merchant guna pembayaran non tunai yang mendukung program pemerintah, yakni Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diinisiasikan Bank Indonesia menuju Cashless Society & UMKM Go Digital. Gerakan ini mengusung tema semangat Unggul (Universal, Gampang, Untung, dan Langsung).
Harapannya, dengan Q-RIS maka transaksi pembayaran bisa lebih efesien atau murah. UMKM lebih maju dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Pertumbuhan mobile banking dan internet banking menjadi kolaborasi pada transaksi cashless pada sistem pembayaran saat ini. Kemudahan transaksi dengan menggunakan Q-RIS Bank Sumsel babel akan lebih praktis dengan menampilkan transaksi yang lebih komprehensif serta pemberitahuan yang real time.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumsel Hari Widodo menyatakan sangat bersyukur dan bangga bahwa BSB termasuk dari tujuh (7) Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia yang telah memperoleh izin menggunakan QRIS yang merupakan salah satu alternatif pembayaran non tunai dan ini merupakan prestasi BSB.
"Kami dari BI mendukung BSB untuk memperoleh izin QRIS sehingga BSB bisa langsung bergerak mengimplementasikannya di beberapa segmen. Tak hanya mengharap dari sisi merchantnya saja, tapi juga ke customernya," ujarnya.
Bicara data hingga 7 Agustus 2020, pengguna QRIS di Sumsel sudah capai 131.564 merchant. Sementara untuk Indonesia sudah capai 4,3 juta pengguna atau tumbuh hingga 9,95 persen. Alat ini sangat relevan di masa pandemi, karena mengurangi kontak fisik dan melakukan social distancing.
- BPDPKS Bayar Selisih HET dengan HAK Minyak Goreng Curah, Ini Besaran yang Ditetapkan
- Naik Kereta Api Jarak Jauh Tak Perlu Screening Covid-19, Ini Syaratnya
- Laboratorium Kilang Pertamina Plaju, Bukti Keunggulan dan Komitmen Standar Global