Siagakan Alat Berat, BPBD Petakan Dua Wilayah Rawan Longsor di Pagar Alam

Alat berat disiagakan di daerah rawan longsor/dokumen BPBD Pagar Alam
Alat berat disiagakan di daerah rawan longsor/dokumen BPBD Pagar Alam

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagar Alam memetakan dua kawasan yang paling rawan bencana longsor saat curah hujan tinggi, yakni Kecamatan Dempo Selatan dan Dempo Utara.


Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Pagar Alam, Anjas, mengatakan salah satu kawasan yang menjadi perhatian utama saat ini adalah jalur penghubung mulai dari Liku Endikat hingga Liku Lematang. Jalur ini memiliki potensi longsor yang cukup tinggi, terutama saat musim hujan, karena kontur tanah di dinding tebingnya yang labil.

“Musim penghujan saat ini menjadi perhatian kami, terutama kawasan Liku Endikat dan Lematang. Setiap tahun, kawasan ini selalu mengalami longsor karena kondisi tebing yang cukup labil,” ujar Anjas, Rabu (5/3).

Untuk mengantisipasi kejadian longsor, BPBD Pagar Alam telah meminta Balai Besar Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Selatan agar menyiagakan alat berat. Hal ini bertujuan untuk segera membersihkan material longsor agar tidak mengganggu jalur logistik keluar-masuk Kota Pagar Alam.

“Kawasan Endikat dan Lematang berada dalam kewenangan Pemerintah Provinsi Sumsel. Oleh karena itu, kami telah mengupayakan agar pihak PU Provinsi menyiagakan alat berat guna mengantisipasi kejadian longsor. Saat ini, Pemkot Pagar Alam hanya memiliki satu alat berat yang siaga, sementara jalur Endikat hingga Lematang cukup luas sehingga membutuhkan lebih dari satu alat berat,” jelasnya.

Sejak musim hujan berlangsung, sudah lebih dari empat kali terjadi longsor di kawasan Endikat dan Lematang. Akibatnya, arus mobilitas masyarakat dan barang menjadi terhambat. Saat ini, jalur Lematang dan Endikat merupakan satu-satunya akses utama tercepat keluar-masuk Kota Pagar Alam, terutama bagi kendaraan pengangkut logistik seperti bahan makanan dan komoditas penting lainnya.

“Kami sangat khawatir jika longsor terjadi di sepanjang Liku Endikat atau Lematang, karena jalur ini merupakan akses utama untuk angkutan logistik, seperti truk pembawa kebutuhan pokok. Oleh sebab itu, keamanan di jalur ini harus menjadi perhatian semua pihak, baik Pemkot Pagar Alam maupun Pemprov Sumsel,” tambahnya.

Anjas berharap Pemprov Sumsel dapat lebih memperhatikan keamanan jalur utama Endikat dan Lematang dengan menambah tembok penahan tebing di kedua sisi jalan untuk meminimalisir potensi longsor.

“Kami berharap jaringan tembok penahan di jalur Endikat hingga Lematang dapat diperbanyak. Selain itu, pemeliharaan infrastruktur yang ada, seperti jembatan dan marka jalan, juga harus diperhatikan,” pungkasnya.