Sejak Taliban menguasai Afghanistan pada 2021 lalu, jumlah serangan teroris di Pakistan meningkat sebesar 75 persen dibandingkan dengan periode yang sama sebelum mereka mengambilalih negara itu.
- Berawal dari Coba-Coba, Brand Busana Muslim Asal Aceh Tembus Pasar Internasional
- Rusia Diterpa Isu Kudeta, AS Terus Pantau
- Kemenaker Cari Cara Pulangkan Ribuan Pekerja Migran Bermasalah Di Malaysia
Baca Juga
Hal tersebut dilaporkan oleh Dawn, yang mengutip laporan lembaga think tank Pakistan Institute for Peace Studies (PIPS) yang berjudul "Perspektif Afghanistan dan Pilihan Kebijakan Pakistan".
Dalam laporan tersebut peningkatan kematian sebesar 138 persen juga tercatat telah terjadi di Islamabad sejak catatan dimulai pada Agustus 2021 hingga April 2023.
"Khyber Pakhtunkhwa (KP) dan Balochistan menjadi wilayah yang menyaksikan dampak nyata pada situasi terorisme yang meningkat di mana jumlah serangan selama 21 bulan ini telah melonjak masing-masing sebesar 92 persen dan 81 persen," lapor lembaga think tank itu, seperti dikutip dari ANI News, Kamis (1/6).
Menurut PIPS lebih lanjut, dua wilayah itu telah menjadi markas Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP) dan pemberontak nasionalis Baloch, yang secara aktif meluncurkan serangannya di wilayah tersebut setelah melihat keberhasilan Taliban mengambilalih Kabul, yang menambah tantangan keamanan tersendiri bagi pemerintah Pakistan.
“Berlarut-larut dalam jangka waktu yang lebih lama, lingkungan ketidakamanan, militansi, dan kekerasan seperti itu dapat menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas keamanan, politik dan ekonomi,” tambah laporan itu.
Direktur PIPS Mohammad Amir Rana dalam penjelasannya menurutkan bahwa Pakistan harus memperluas opsi kebijakan dan kerangka kebijakannya, yang harus didasarkan pada inklusivitas dengan masukan dari semua pemangku kepentingan, terkait isu Afghanistan.
- Kenapa Harus Nobar Film G30/SPKI ?
- China Beri Peringatan Keras Saat AS akan Berikan Rincian Pembicaraan Biden dan Xi ke Taiwan
- Asnadi Kembali Pimpin PWI Pagaralam Periode 2020-2023