Sepekan Dirawat, Fahri Pelajar MTs yang Tertembak Senapan Angin Tewas Usai Pendarahan di Otak

Iskandar orang tua kandung Fahri Iskandar. (RmolSumsel.id)
Iskandar orang tua kandung Fahri Iskandar. (RmolSumsel.id)

Suasana duka masih terlihat di rumah orang tua Fahri Iskandar (14) pelajar  Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah 2 Palembang yang tewas tertembak peluru senapan angin ketika sedang bermain.


Fahri sebelumnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama satu pekan usai peluru senapan angin menembus matanya hingga mengalami pendarahan di otak.

Namun, kondisi bocah malang itu kian menurun hingga ia pun dinyatakan tewas.

RMOLSumsel mengunjungi kediaman orang tua Fahri yang berada di 

Perumahan Griya Tanjung Wahid, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus Palembang.

Nampak, Iskandar yang merupakan ayah kandung Fahri masih terpukul atas kepergian anaknya tersebut.

Iskandar menceritakan, Fahri tertembak senapan angin pada 28 Desember 2022 lalu sekitar pukul 17:30 WIB ketika sedang bermain bersama teman-temannya di lapangan voli tidak jauh dari rumahnya. 

"Saat itu, Fahri sedang main di lapangan voli bersama teman-temannya. Tidak tahu kenapa tiba tiba kena peluru. Saya baru dikasih tahu warga saat pulang kerja di rumah, langsung saya datang ke lapangan untuk bopong anak saya,"kata Iskandar, Jumat (6/1). 

Menurut Iskandar, Fahri tertembak peluru senapan angin hingga menembus ke mata kanan. Akibatnya, peluru itu pun masuk dan bersarang di bagian otak hingga korban harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang.

Sejak dirawat di rumah sakit pada 28 Desember 2022 hingga 5 Januari 2023, Fahri tak kunjung sadar dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 07:00 WIB pagi, karena pecah pembuluh darah. 

"Keterangan dokter pembuluh darahnya pecah karena peluru yang mengenai mata kanannya tembus dan ke otak. Rencananya mau dioperasi tapi Fahri belum juga sadar dan kemarin dinyatakan meninggal, "ungkapnya. 

Orang yang menembak Fahri diketahui bernama Febriansyah masih satu komplek dengan korban.

Pelaku sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan. Usai peristiwa tersebut, pelaku  diamankan ke Polsek Gandus bersama senapan angin yang ia gunakan untuk menembak burung.

"Katanya senapan angin itu untuk nembak burung. Tapi sampai saat ini tidak ada itikad baik dari keluarga pelaku, " ujarnya. 

Saat kejadian kata Iskandar yang melihat adalah saudara kembar Fahri yakni Fahmi. Untuk proses hukum pihak keluarga menyerahkannya kepada pihak kepolisian. 

Sementara, Fahmi saudara kembar Fahri yang melihat kejadian mengatakan jarak antara pelaku dengan korban berkisar 3 sampai 5 meter. 

"Katanya tidak ada peluru, tapi tak tahunya ada. Katanya mau nembak sesuatu, tak tahu apa tiba-tiba tertembak begitu," ujar Fahmi.

Setelah tertembak pelaku memberikan air minum kepada Fahmi sebelum ayah korban datang menjemput dari rumah.(fz)