RMOLSumsel. Tragedi Susur Sungai Sempor yang menimpa para siswa SMPN 1 Turi di Yogyakarta harus menjadi semua pihak. Terlebih sekolah dan lembaga serta instansi terkait, yang harus memerhatikan manajemen risiko ketika melakukan kegiatan di alam terbuka.
- Wali Kota Palembang Putuskan Pembelajaran Tatap Muka Batal
- 49 Siswa Terima Beasiswa Perguruan Tinggi
- JMSI Award 2022 Sukses, Ini Dia Para Pemenangnya
Baca Juga
Demikian disampaikan Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak Jasra Putra. Ia menanggapi peristiwa meninggalnya sejumlah siswa SMPN 1 Turi dalam kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Yogyakarta, Jumat kemarin.
“Begitu juga sekolah perlu mengindahkan dan memantau peringatan BMKG tentang kondisi cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa terjadi, harus menjadi pertimbangan ketika ingin melaksanakan kegiatan di alam,” ujar Jasra, Sabtu (22/1/2020) kepada Kantor Berita RMOLJabar.
Selain itu, pihaknya berharap ada investigasi darimana arus kencang yang langsung menerjang para siswa, hingga terseret arus dan meninggal.
“Dinas Pendidikan Sleman juga sebaiknya mengawasi dan mengingatkan agar kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah apalagi di alam, perlu mendapat perhatian lebih dalam kondisi cuaca yang sewaktu waktu berubah,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menghaturkan bela sungkawa terhadap siswa yang meninggal dalam kegiatan susur sungai yang diikuti 257 siswa SMPN 1 Turi. [ida]
- SMA Negeri 6 Palembang Pertahankan Gelar Juara Umum Lomba MTQ dan Hadrah
- Prof. Yuwono Sebut Sekolah Tatap Muka Bisa Dimulai Tahun Ajaran Baru 2021/2022
- Sekda dan Kadisdik Temukan Plafon Sekolah di Palembang Nyaris Roboh