Sempat Terhalang Karena Pandemi, Tradisi Santap Bubur Suro di Palembang Digelar Kembali

Ilustrasi Bubur Suro/ist
Ilustrasi Bubur Suro/ist

Setelah dua tahun terhalang akibat pandemi Covid-19, tradisi berbuka bersama dengan menyantap Bubur Suro di Masjid Al-Mahmudiyah atau Masjid Suro kembali digelar.


Seperti dijelaskan Pengurus Masjid Suro, Abdul Rasyid Naning bahwa tradisi buka bersama yang selalu di gelar di masjid tersebut akan dihidupkan kembali.

"Sebelumnya dua tahun terakhir kita hanya membagikan bubur suro namun dibawa pulang. Tapi tahun ini kita bisa menggelar buka bersama lagi di masjid ini," katanya ketika dihubungi, Jumat (25/3).

Menurutnya, kondisi pandemi Covid-19 yang sudah perlahan melandai menjadi alasan digelarnya tradisi tersebut. Mengingat juga, hampir semua masyarakat di kawasan masjid sudah mengikuti vaksinasi.

Bubur Suro sendiri merupakan makanan khas masyarakat Kota Palembang yang terbuat dari beras dengan campuran bumbu-bumbu. Tidak lupa, tambahan sop daging serta susu kental manis menjadikan Bubur Suro santapan yang gurih untuk berbuka puasa.

Dengan warna coklat gelap, Bubur Suro menjadi incaran umat Muslim di kawasan Masjid  Suro yang berlokasi di Kelurahan 30 Ilir tersebut. "Bahkan ada saja jemaah dari jauh atau luar kota yang sengaja datang untuk mencicipi Bubur Suro," ungkapnya.

Rasyid mengatakan, tidak hanya Bubur Suro, takjil lain berupa pempek, martabak, kue, dan berbagai macam juga turut meramaikan suasana berbuka puasa di masjid tersebut.

"Banyak juga yang memberikan sedekah berupa makanan untuk jemaah di sini berbuka," terangnya.

Kemudian terkait salat tarawih, Rasyid mengatakan tidak ada pembatasan jumlah jemaah. Kendati demikian, dirinya tetap mengimbau agar jemaah yang datang tetap menerapkan prokes.