Sempat Ancam Keamanan Perusahaan, Komplotan Pencuri TBS di Banyuasin Dibekuk

Unit 1 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel meringkus 8 orang kompolotan spesialis pencurian buah kelapa sawit sebanyak 6 ton, Rabu (16/6).(ist/rmolsumsel.id)
Unit 1 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel meringkus 8 orang kompolotan spesialis pencurian buah kelapa sawit sebanyak 6 ton, Rabu (16/6).(ist/rmolsumsel.id)

Aksi komplotan pencuri tandan buah sawit (TBS) segar di Kabupaten Banyuasin harus terhenti. Ini setelah Unit I Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel meringkus delapan tersangka saat melakukan pencurian di kawasan perkebunan Andira Agro Inti 8 di Desa Teluk Mahang Desa Sebulus Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin, Rabu (16/6).


Selain delapan tersangka, petugas juga menyita sejumlah barang bukti berupa truk PS 110 nopol BG 8814 LO warna merah yang berisi 6 ton TBS, mobil pikup dengan nopol B 1123 VVA, dua unit sepeda motor, alat dodos, alat tojok, gergaji mesin, roli dorong, senjata tajam jenis parang dan surat bukti delivery order.

Sementara delapan tersangka yang ditangkap yakni M Nasir (32), Amancik (32) dan Ari Purnomo (23), ketiganya warga Desa Sebubus, Kecamatan Air Kumbang, Banyuasin. Lalu Andriansyah (32), warga Duren Ijo, RT 01, Kecamatan Banyuasin I, Banyuasin, Ahmad Martin (36), warga Dusun I, Kelurahan Bandar Jaya, Kecamatan Sekayu, Muba, Mansur (36), warga Desa Merah Mata, Banyuasin I, Banyuasin, Asan (39) warga Teluk Kijing I, Kecamatan Lais, Muba dan Supandi (38), warga Desa Karang Agung, RT 03, Kelurahan karang Agung, Kecamatan Lalan, Muba.

Kasubdit 3 Jatanras Kompol CS Panjaitan SE didampingi Panit Ipda Ibrahim Akil SH mengatakan kejadian berawal laporan dari Junismin, Manager PT Andira Agro Inti 8 yang melaporkannya ke SPKT Polda Sumsel Mei lalu. Menurutnya, kejadian hilangnya TBS di sekitar 50 hektar lahan milik perusahaan sebenarnya sudah pernah dipergoki keamanan perusahaan Februari lalu.

“Tetapi karena pelaku ini mengancam keamanan perusahaan, mereka berhasil melarikan diri,” kata Panjaitan, Kamis (17/6) .

Begitu mendapat laporan, tim langsung bergerak menuju lokasi perkebunan. Hingga akhirnya, aksi para pelaku berhasil dipergoki. “Para pelaku kedapatan sedang mencuri. Sehingga langsung kami tangkap. Termasuk penadahnya juga,” ungkapnya.

Proses pencurian, sambung Panjaitan sudah direncanakan dengan baik oleh para pelaku. Dengan memanfaatkan sepinya kondisi perkebunan. “Mereka juga cukup bermodal. Dilihat dari berbagai perlengkapan pencurian yang disita. Mulai dari mobil, gerobak hingga peralatan lainnya,” ucapnya.