Sembilan Kali Juara Dunia Akhirnya Valentino Rossi Ungkap Rahasia Kehebatannya 

Valentino Rossi/net
Valentino Rossi/net

Pembalap Valentino Rossi mengungkapkan salah satu triknya rahasia yang tidak diketahui banyak orang di balapan MotoGP. Juara Dunia sembilan kali itu memiliki pendapatnya tentang ban, yang tidak pernah ia temukan perasaannya sejak 2019 lalu.


Rider asal Italia itu memang masih menyisahkan enam balapan MotoGP terakhir dalam karirnya. Selama musim ke-26, dan sekarang dia telah memutuskan untuk mengungkapkan salah satu rahasianya yang paling rahasia, yang memungkinkan dia, bersama dengan semua bagian lainnya, untuk membuat sejarah. 

Faktanya, The Doktor (saat berbicara tentang hubungannya dengan Marquez) di TV Inggris BT Sport. "Saya kidal, tetapi tidak hanya itu saja. Saya juga ambidextrous, artinya saya bisa melakukan hal yang sama dengan tangan kanan saya juga," katanya dilansir motosprint, Jum'at (3/9).

"Dimana keunggulannya? Menikung, Ya tidak semua pembalap berhasil menjadi cepat di tikungan kiri dan kanan, justru karena alasan ini, untuk mengatur akselerator saya bisa melakukan keduanya," tambahnya.

Ternyata menikung telah menjadi kekuatannya selama bertahun-tahun. Hal inilah kenapa rider Yamaha itu selalu selalu dalam pertarungan di tikungan yang mengagumkan.

"Saya merasa saya bisa berkendara dengan sedikit lebih cepat ketika di tikungan, dan mungkin itulah alasannya," jelasnya.

Namun Valentino mengatakan dirinya menemukan berjuang dengan ban Michelin hal itulah yang menjadi alasan mendasar di balik penurunannya yang lambat yang diketahui sejak tahun 2019 lalu. 

"Sejak 2019 saya sering mengalami masalah ini, setelah tujuh - delapan lap pertama, ban belakang mengalami penurunan besar. Sepertinya hampir terbakar. Sekarang lebih dari sebelumnya ada keinginan untuk mengakhiri musim dengan cara terbaik, tetapi saya harus mengakui. Kami tidak lagi tahu apa yang harus dirasakan," kata Rossi lagi.

Melihat kembali karirnya di MotoGP, Rossi juga berbicara tentang lawan-lawan terbaru dimana dia bertarung langsung untuk memperebutkan gelar.

"Casey Stoner adalah salah satu pembalap paling berbakat dan sulit dikalahkan. Pada tingkat bakat murni, dia tidak terkalahkan. Yang terbaru adalah Jorge Lorenzo. Saya tidak pantas mendapatkan rekan setim seperti dia di Yamaha, setelah semua yang telah saya lakukan untuk mereka. Saya membutuhkan seseorang yang sedikit lebih lambat," jelasnya.

Kemudian pikiran itu tertuju pada Marco Simoncelli, yang pergi terlalu cepat setelah kejadian sepuluh tahun silam di Sirkuit Sepang Malaysia. Rossi menganggap Simoncelli pembalap yang penuh potensial namun sayang insiden pada 23 Oktober 2011 yang lalu merenggut nyawa pembalap berjuluk Super Six itu.

"Sebuah bencana, hal yang sangat buruk, bahkan bagaimana hal itu terjadi ... Sayang sekali," sesalnya.

Rossi akan pensiun sebentar lagi, tetapi namanya akan tetap di jalur berkat siswa akademi VR46, yaitu Franco Morbidelli, Pecco Bagnaia, Luca Marini, Marco Bezzecchi. "Saya sangat bangga dengan pembalap Akademi, karena ketika saya pensiun di akhir musim musim masih akan ada sesuatu bidadari saya di trek," pungkasnya.