Selangkah Lagi Jenderal Andika Resmi jadi Panglima TNI

Pimpinan Komisi I DPR RI menyetujui pengangkatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI/RMOL
Pimpinan Komisi I DPR RI menyetujui pengangkatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI/RMOL

Komisi I DPR menyetujui pengangkatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI usai menjalani proses uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI hari ini.


Keputusan itu disampaikan Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid usai menggelar rapat internal sesaat setelah fit and proper test selesai sekitar tiga jam.

"Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, SE, MA, MSc sebagai Panglima TNI," kata Meutya Hafid di ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11).

Selain memutuskan Andika Perkasa sebagai Panglim TNI, rapat internal Komisi I DPR juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI serta memberikan apresiasi atas dedikasinya.

Selanjutnya, hasil rapat internal tersebut akan dibawa ke rapat paripurna pada Senin mendatang (8/11) untuk diberikan persetujuan oleh seluruh anggota DPR RI.

Sementara itu dalam fit and proper test ada sejumlah fokus utama yang akan diprioritaskan Jenderal Andika Perkasa jika dipercaya menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Kami punya fokus dari 15 tugas. Pertama dan terpenting bagi saya adalah kami melaksanakan tugas TNI dengan lebih mengembalikan kepada peraturan perundangan yang ada," kata Jenderal Andika Perkasa saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11).

Diakui Andika Perkasa, jalannya tugas-tugas yang selama ini dilaksanakan TNI, pada implementasinya masih banyak tak sesuai dengan perundang-undangan.

Kesiapsiagaaan kesatuan TNI juga menjadi fokus tersendiri. Bagi Andika, banyak yang bisa dilakukan TNI untuk membenahi tugas-tugas operasi militer maupun selain perang.

Misi selanjutnya adalah membenahi sektor siber. Menurutnya, semakin mutakhirnya teknologi membuat sektor ini makin krusial.

"Untuk intelijen, khususnya di daerah yang saat ini ada gangguan keamanan maupun konfilik horizontal atau veritikal, menurut saya itu perlu prioritas pada era ke depan," katanya.

Berikutnya adalah peningkatan interoperabilitas di tiga matra, yakni angkatan darat, laut, udara. Interoperabilitas tiga matra harus terus diperkuat untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan TNI.

"Operasi bersama tiga matra dalam kondisi saat ini adalah hal yang tak bisa dihindari. Penguatan integrasi, penataan organisasi pun masih banyak ruang perbaikan di sana-sini. Saya melihat adanya kekurangan yang masih diperbaiki untuk membuat teamwork lebih bagus," sambung mantan Pangkostrad ini.

Terakhir, Andika menekankan terkait diplomasi militer yang sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia.