Dalam upaya melestarikan warisan budaya lokal, Bank Sumsel Babel mengambil langkah inovatif dengan mewajibkan seluruh karyawannya mengenakan pakaian adat setiap hari Kamis.
- PWNU Sumsel Gandeng Bank SumselBabel Kembangkan Ekonomi Syariah Pesantren
- DPRD Sumsel Pertanyakan Dana Cadangan dan Kekosongan Direksi Bank SumselBabel
- BSB dan Pemprov Sumsel Berangkatkan 1.040 Pemudik dengan Kereta Api
Baca Juga
Inisiatif ini bertujuan untuk mengangkat nilai budaya Sumatera Selatan dan Bangka Belitung serta mendukung para pengrajin lokal.
Jumputan dan kain cual, dua motif khas daerah, kini menghiasi kantor Bank Sumsel Babel. Seluruh karyawan, dari tingkat bawah hingga pejabat tinggi, dengan bangga mengenakan pakaian adat yang penuh warna dan makna.
“Ini lebih dari sekadar tren fashion. Kami ingin menunjukkan komitmen kami terhadap pelestarian budaya lokal,” ujar Ahmad Azhari, Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Sumsel Babel.
“Dengan mengenakan pakaian adat, kami tidak hanya menghormati warisan leluhur, tetapi juga memberikan dukungan nyata kepada para pengrajin lokal yang telah menjaga keindahan motif-motif tradisional ini," tambahnya.
Lebih dari sekadar mode, inisiatif ini juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Bank Sumsel Babel aktif menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pengrajin jumputan, songket, dan cual.
Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan produksi, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk-produk kerajinan tangan lokal.
Dengan langkah konkret ini, Bank Sumsel Babel mengajak seluruh masyarakat Sumatera Selatan dan Bangka Belitung untuk turut serta melestarikan budaya lokal.
"Kami berharap inisiatif ini dapat menginspirasi lembaga lain dan masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap warisan budaya kita," pungkasnya.
- PWNU Sumsel Gandeng Bank SumselBabel Kembangkan Ekonomi Syariah Pesantren
- DPRD Sumsel Pertanyakan Dana Cadangan dan Kekosongan Direksi Bank SumselBabel
- BSB dan Pemprov Sumsel Berangkatkan 1.040 Pemudik dengan Kereta Api