Imbas Pandemi Covid-19 salah satunya adalah penundaan prosesi wisuda. Di Palembang beberapa universitas negeri dan swasta terpaksa menunda wisuda. Hal tersebut sebagai pencegahan penyebaran virus corona, termasuk rangkaian sidang pengambilan gelar pun berlangsung secara online dan tanpa tatap muka.
- Dirut Bank Mandiri Pimpin Ika Unsri
- Megawati Dikabarkan Bakal Mendapat Gelar Profesor Kehormatan Universitas Pertahanan
- Firli Beberkan Kunci Meraih Cita-cita di Hadapan Ratusan Mahasiswa Unair
Baca Juga
Salah satu kampus yang menunda wisuda, yakni Universitas Sriwijaya (Unsri). Menurut Wakil Rektor III Unsri Iwan Stiabudi, saat ini pihaknya belum menerima keputusan lanjutan dari pemerintah terkait bagaimana semestinya gelaran wisuda dilaksanakan.
"Pelaksanaan wisuda menunggu keputusan, apakah digelar dengan menyesuaikan kondisi Covid-19 atau benar-benar tidak dilakukan sampai keadaan kondusif. Karena wisuda sifatnya seremonial, tapi untuk sidang ujian skripsi mahasiswa tidak terganggu karena tetap dilakukan online," ujarnya, Senin (22/6/2020).
Sementara itu, lain halnya dengan Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang justru mengusulkan pelaksanaan wisuda online, meski sebagian calon wisudawan dan wisudawati menolak keputusan tersebut.
Hal itu, karena pelaksanaan wisuda online bakal menimbulkan kebingungan diantara para mahasiswa. Apalagi tidak semua wilayah atau daerah memiliki kualitas jaringan internet yang baik saat seremonial kelulusan.
"Keputusan wisuda online tetap akan dilakukan sesuai SOP yang lagi kami rencanakan. Kalau memang mahasiswa yang belum atau tidak ingin mengikuti, dapat mengikuti wisuda offline yang seperti biasanya dan kemungkinan dilakukan tahun depan," terang Wakil Rektor III UIN RF, Roro Rina Antasari.
Rina menerangkan, pelaksanaan wisuda online mesti digelar lantaran pihak kampus tidak ingin lagi menunda kelulusan mahasiswa yang sempat terjadi pada jadwal wisuda sebelumnya. Terlebih jika acara terus tertunda, maka bakal terjadi penumpukan calon sarjana yang bakal merugikan mahasiswa itu sendiri.
"Wisuda ke 73 yang seharusnya sudah digelar pada Maret lalu, yang sempat tertunda saja sudah mencapai 870 peserta wisudawan dan wisudawati. Kami tidak bisa menunda wisuda lagi, karena jadwal sudah ada wisuda ke 73 dan ke 74. Kalau tidak dilaksanakan, peserta wisuda menumpuk," ungkapnya.
Padahal tujuan pelaksanaan wisuda online tersebut, lanjut Rina, agar memudahkan lulusan UIN RF segera mendapatkan ijazah dan resmi menyandang gelar sarjana. Kendati pihaknya mengakui, bila penolakan mahasiswa sempat jadi pembahasan hangat di kampus.
"Betul ada lebih dari 500 calon peserta wisudawan dan wisudawati melakukan penandatanganan petisi tolak wisuda online UIN Raden Fatah Palembang melalui portal online. Bagaimanapun, kita memberikan pilihan terbaik," tutupnya.[ida]
- Universitas Palembang Jalin Kerjasama dengan AAI untuk Pendidikan Profesi Advokat
- Izin Operasional Puluhan Perguruan Tinggi Dicabut Kemendikbudristek
- PBNU Bakal Benahi Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi NU