Ribuan orang telah mencoba melarikan diri Afghanistan setelah kelompok militan Taliban menguasai ibukota dan mendepak pemerintahan sah tanggal 15 Agustus lalu. Mereka berbondong-bondong memadati bandara di Kabul untuk mencari kemungkinan evakuasi ke negara lain.
- Lawan Afghanistan, Garuda Muda Incar Rekor Sempurna
- PBB: Afghanistan Jadi Produsen Metamfetamin dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia
- Palang Merah Internasional Hentikan Pendanaan di 25 Rumah Sakit Afghanistan
Baca Juga
Sebagian orang telah berhasil dievakuasi, namun banyak juga yang masih bertahan di bandara untuk mencari bantuan.
Dikutip dari Al Jazeera, merujuk pada pernyataan resmi dan laporan lokal, setidaknya 28 ribu orang telah dievakuasi dari Afghanistan sejauh ini.
Data Al Jazeera yang dipublikasikan pada Minggu (22/8) menunjukkan bahwa negara yang paling banyak menerima warga Afghanistan yang melarikan diri adalah Amerika Serikat yang mencapai sekitar 17 ribu orang. Negara itu memang memberikan program perlindungan bagi warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk pasukan Amerika Serikat atau NATO di Afghanistan.
Negara lain yang memberikan penampungan adalah Inggris di mana ada sekitar 3.821 orang dari Afghanistan yang mereka tampung, di susul dengan Jerman dengan sekitar 2.000 orang, Pakistan sekitar 1.100 orang dan Italia dengan menampung sekitar 1.000 orang.
Selain itu ada juga negara lain yang menampung ratusan warga Afghanistan yang melarikan diri seperti Turki (583 orang), Prancis (570 orang), India (552 orang), Denmark (404 orang), Belanda (300 orang), Australia (300 orang), Kanada (294 orang), Spanyol (273 orang), Polandia (260 orang), Republik Ceko (170 orang), Ukraina (83 orang), Hungaria (26 orang), Indonesia (26 orang), Rumania (14 orang) dan Jepang (12 orang).
Jumlah itu masih sangat mungkin untuk bertambah. Hingga saat ini, Amerika Serikat masih menempatkan ribuan tentara untuk mengamankan bandara di Kabul.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada hari Sabtu (21/8) mengatakan bahwa 13 negara sejauh ini telah setuju untuk setidaknya menampung sementara warga Afghanistan yang berisiko dievakuasi dari Afghanistan.
Blinken mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa calon pengungsi Afghanistan yang belum diizinkan untuk pemukiman kembali di Amerika Serikat akan ditempatkan di fasilitas di Albania, Kanada, Kolombia, Kosta Rika, Chili, Kosovo, Makedonia Utara, Meksiko, Polandia, Qatar, Rwanda, Ukraina dan Uganda.
- Lawan Afghanistan, Garuda Muda Incar Rekor Sempurna
- PBB: Afghanistan Jadi Produsen Metamfetamin dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia
- Palang Merah Internasional Hentikan Pendanaan di 25 Rumah Sakit Afghanistan