Penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Palembang mulai dilaksanakan, Senin (6/9). Dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat, PTM terbatas ini dilaksanakan oleh 3 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 90 Sekolah Dasar (SD), dan 30 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Palembang.
- Pemkot Palembang Berencana Gelar Vaksinasi Dalam Skala Besar, Sasarannya 129 Ribu Pelajar
- Bosan Dengan Sistem Daring, DPRD Dukung PTM Terbatas di Palembang
- Ikut PTM Terbatas, Wali Kota Palembang Minta Orang Tua Buat Surat Pernyataan
Baca Juga
"Untuk SMP Negeri ada 30 yang melaksanakan PTM terbatas dan ada 30 juga sekolah swasta yang juga melaksanakan PTM hari ini. Kemudian untuk SD itu perkecamatan itu ada 5, 3 Negeri dan 2 Swasta. Untuk PAUD juga ada 3 perkecamatan yang semuanya sudah di verifikasi hari ini," kata Ahmad Zulinto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang kepada awak media.
Selama satu minggu ini, pihak Dinas Pendidikan Kota Palembang juga akan melakukan peninjauan dan evaluasi bagi sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan PTM terbatas baik yang sudah melaksanakan ataupun yang belum melaksanakan.
Zulinto juga menambahkan apabila dalam peninjauan yang dilakukan mendapati hal yang tidak diinginkan, makan PTM terbatas pada sekolah tersebut akan di stop dahulu.

"Kami sudah mempersiapkan untuk minggu depan sekolah yang PTM terbatas ini bisa ditambah lagi, ini akan dilakukan secara berangsur. Dan apabila ada tejadi hal yang tidak diinginkan, terpaksa kita stop dulu," ucapnya
Menurut Zulinto untuk kegiatan PTM terbatas ini belum sepenuhnya efektif. Karena banyak terjadi kebingungan yang terjadi antara siswa bahkan tenaga pengajar dari sekolah.
Menurut pantauan Rmolsumsel. Terlihat beberapa siswa yang hadir kebingungan ketika mencari ruang kelasnya. Oleh sebab itu di hari pertama PTM terbatas ini siswa yang datang akan dituntun dari gerbang menuju kelasnya masing-masing.
Sebelum masuk, siswa ataupun tenaga pengajar yang datang juga harus menerapkan prokes yang sangat ketat mulai dari memakai masker, mencuci tangan, hingga pengecekan suhu badan.
Salah satu sekolah yang melaksanakan PTM terbatas adalah SMP Negeri 07 Palembang.
Untuk metode belajarnya sendiri, pembelajaran akan dibagi menjadi tiga menjadi tiga sesi. Seperti dijelaskan oleh Kepala Sekolah SMP N 07 Palembang, Yenny Fadhilah mengatakan pembagian ini sesuai dengan kebijakan PTM terbatas itu sendiri.

"Sesi pertama mulai 07.30 sampai 09.30, sesi kedua 08.30 sampai 10.30, dan sesi ketiga mulai dari 10.00 sampai 12.00," ucapnya
Siswa bisa mengikuti kegiatan pembelajaran sebanyak dua kali dalam satu minggu, baik itu kelas 7 hingga kelas 9. Yenni juga menyampaikan PTM terbatas ini bisa diikuti oleh siswa maksimal 30% dari jumlah seluruh siswa.
"Pada sesi pertama ini diikuti kurang lebih 125 siswa, sebab jumlah keseluruhan siswa kelas 7 sebanyak 375 siswa. Jadi dalam satu ruangan itu diisi oleh 10-12 siswa," jelansya.
Dalam hal ini pihak sekolah juga memberikan himbauan kepada orang tua yang mengantar anaknya sekolah hanya sebatas pintu gerbang dan sesuai dengan jadwal siswa tersebut.
Untuk PTM terbatas ini juga, pihak sekolah tidak menerapkan jam istirahat bagi siswa. Sebab dalam PTM terbatas ini jam pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran. Kantin sekolah juga tetap tutup selama PTM terbatas ini.
Pada kesempatan ini juga, hadir Walikota Palembang Harnojoyo yang meninjau langsung kegiatan pertama PTM terbatas di SMPN 07 Palembang. Dalam tinjauannya, Harnojoyo memberikan motivasi dan pesan kepada siswa agar tetap menjaga kebersihan serta belajar dengan rajin agar bisa menjadi penerus bangsa dan negara.
- Kejati Periksa Mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo Terkait Kasus Korupsi Proyek Pasar Cinde
- Datang sebagai Saksi Kasus Korupsi Jargas, Harnojoyo Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
- Tinjau Pelaksanaan ANBK, Kadisdik Awasi Langsung Proses Ujian