Satuan Tugas (Satgas) Kemanusiaan Indonesia untuk gempa Turki menyoroti masalah kesehatan para pengungsi dan rekonstruksi pasca gempa.
- Gempa 6,2 Magnitudo Guncang Papua Nugini, Tak Timbulkan Kerusakan
- Gempa Myanmar-Thailand: 150 Tewas, 30 Jasad Ditemukan Terkubur di Apartemen yang Ambruk
- Breaking News: Bengkulu Diguncang Gempa Magnitudo 6,4
Baca Juga
Kasatgas Misi Kemanusiaan Turki 2023, Brigjen Pol Gatot Tri Suryanta, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia untuk membantu rumah sakit darurat di Hassa, Hatay.
"Kami sekarang di Ankara, kemarin berkoordinasi dan tindak lanjut bantuan dari pemerintah Indonesia kepada Turki. Soal kesehatan seperti penyakit rabies dan penyakit menular, termasuk rekonstruksi pembangunan," kata Gatot, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (2/3).
Bantuan kesehatan dan rekonstruksi bangunan pasca gempa dinilai tepat, sebagai langkah awal pemulihan Turki.
Dengan begitu masyarakat kembali sehat dan bisa beraktivitas normal secara berkala.
Di sisi lain, petugas kemanusiaan dari Indonesia juga melakukan trauma healing kepada anak-anak di camp pengungsian.
Anak-anak diajak bermain dan mengikuti kuis dengan hadiah menarik, mulai boneka, coklat, sepeda, dan lainnya, khusus dibawa dari Indonesia.
"Ada yang kita beli (mainan) di Turki, ada yang sebelumnya kita bawa dari Indonesia, hampir 150 pack, kita sudah biasa, pasti yang diutamakan anak-anak. Jadi di samping sudah mempersiapkan jauh-jauh hari dari, kita juga melihat kesukaan anak-anak," kata Gatot.
- Eddy Soeparno: Prabowo Tunjukkan Keberanian Moral di Parlemen Turki
- Gempa 6,2 Magnitudo Guncang Papua Nugini, Tak Timbulkan Kerusakan
- Prabowo Ungkap Minat RI Gandeng Turki Bangun Jet Tempur dan Kapal Selam