Saluran Air Tertutup Ruko Diduga Jadi Penyebab Banjir di Jalan SMB Palembang

Wali Kota Palembang, Ratu Dewa saat meninjau lokasi banjir di Jalan SMB Palembang. (ist)
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa saat meninjau lokasi banjir di Jalan SMB Palembang. (ist)

Hujan deras yang mengguyur Kota Palembang pada Senin (14/4/2025) sore menyebabkan banjir di sejumlah titik, khususnya di kawasan Jalan Sultan Mahmud Badarudin (SMB), Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL). 


Genangan air bahkan mencapai setinggi paha orang dewasa dan merendam puluhan rumah warga di Lorong Kenangan.

Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, turun langsung ke lokasi bersama tim BPBD, Kepala Balai Sungai, Dinas PUPR, camat, dan lurah untuk meninjau kondisi di lapangan. 

Dari hasil penelusuran, salah satu penyebab utama banjir diduga akibat saluran air yang tertutup bangunan ruko di sepanjang Jalan SMB.

“Kita akan telusuri hingga terlihat titik penyebabnya ini di mana,” ujar Ratu Dewa saat meninjau lokasi sekitar pukul 18.15 hingga 21.00 WIB.

Didampingi ketua RT dan warga, Ratu Dewa menyusuri kawasan terdampak dan menemukan bahwa air tak mengalir lancar karena tersumbat oleh bangunan permanen di atas saluran air. 

Warga sekitar juga memberikan informasi mengenai keberadaan ruko yang dibangun menutupi drainase.

“Kita minta pihak kecamatan agar melakukan pembenahan titik-titik yang menjadi penyebab banjir ini,” tegasnya.

Ratu Dewa menyebutkan, Pemerintah Kota Palembang saat ini tengah melakukan pendataan menyeluruh terhadap titik-titik rawan banjir guna memastikan penanganan yang lebih terarah dan efektif.

“Dua hari ini memang hujan cukup ekstrem, kita ingin pastikan ada solusi yang tepat. Penanganan banjir harus terintegrasi, tidak bisa setengah-setengah,” katanya.

Ia juga menginstruksikan seluruh kepala OPD agar tidak hanya berdiam diri di kantor saat banjir terjadi, melainkan turut turun ke lapangan membantu warga.

“Jangan masyarakat susah, petugas kita tidur nyenyak di rumah. Saya tidak ingin seperti itu. Pemerintah harus hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Ratu Dewa meminta Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan, dan RT, terutama dalam menghadapi potensi munculnya hewan berbahaya seperti ular dan biawak saat banjir.

Sementara Dinas Perkimtan juga diminta untuk berkoordinasi dengan PLN agar meminimalisir risiko konsleting listrik selama banjir.