Unjuk rasa dua kubu sempat ricuh di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Jumat (19/4).
- Saksi Paslon 01 dan 02 Tolak Tandatangan Berkas Rekapitulasi Suara Pilkada Pagar Alam
- Hasil Klarifikasi 9 Mantan Hakim Konstitusi: Sekjen MK Tak Tahu Menggantikan Aswanto
- Ikuti Jejak Sang Ayah, Dua Anak Mantan Bupati Probolinggo Maju Jadi Caleg
Baca Juga
Keributan terjadi karena massa pendukung keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) hadir persis di sebelah massa menolak hasil pemilu curang.
Mereka hanya dipisahkan oleh barrier beton dan kawat berduri.
Namun saat dua kelompok berorasi, makian dan kata kasar serta mengarah ke provokasi terjadi antara kedua belah pihak.
Kericuhan pun tak terelakan, massa menolak pemilu curang memanjat barrier beton yang bagian atasnya ada kawat berduri.
Mereka mendekat dan di saat yang bersamaan, batu, gumpalan tanah, dan botol mineral melayang ke arah massa yang baru saja hadir.
Tak berselang lama, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro langsung datang dan meminta kedua belah massa untuk tenang dan tak terprovokasi.
Tak lama kemudian, kedua belah massa kembali tenang dengan melanjutkan berorasi menyuarakan aspirasi.
- Kebijakan Bahlil soal Energi Cederai Komitmen Prabowo
- Flashback Poros Tengah Pemilu 1999, PKB dan PKS Ajak Parpol Gabung Koalisi Semut Merah
- Rugi Triliunan Rupiah, Komisi VI DPR RI Dorong Evaluasi Menyeluruh Kimia Farma