Sejak dibangun oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Dirjen Kementerian Perumahan pada 2020 lalu, hingga saat ini pengelolaan Rusun OKU Timur belum menemui titik terang.
- Rusunawa ASN Lubuklinggau Full Terisi, Permintaan Hunian Tinggi
- Tiga Unit Sudah Dihuni, Pendaftaran Sewa Rusunawa Lubuklinggau Masih Manual
- Sekdis hingga Kabag Banyuasin Diwajibkan Tinggal di Rusunawa
Baca Juga
Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) OKU Timur, Danan Rachmad, secara lisan Pemkab OKU Timur tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait pengelolaan Rusunawa tersebut.
“Kita secara kedinasan sudah menyurati bupati dan sekda. Namun terkait pemeliharaan, itu tergantung anggaran,” jelasnya, Selasa (24/1).
Nanti, lanjut Danan, jika sudah diserah terimakan baru bisa dicari pihak ketiga untuk mengelola Rusunawa tersebut.
“Jadi, pihak pusat mau dicarikan pengelolanya dulu, sedangkan kita maunya diserah terimakan dulu baru dicarikan pengelolanya,” ungkap Danan.
Saat ini, kata Danan, pihaknya sudah mengajukan 11 orang untuk tinggal di Rusunawa itu. Namun, lantaran belum serah terima sehingga belum bisa dikomersilkan.
“Kesimpulannya saat ini kita masih berusaha dan menunggu. Rusunawa itu tiga tingkat dengan 42 unit kamar. Nanti kalau sudah serah terima baru bisa kita bicara banyak,” pungkasnya.
Sementara itu, pantauan RMOL Sumsel dilapangan, tampak bangun Rusun Pemkab OKU Timur yang merupakan satu dari enam Rusun yang dibangun Kementerian PUPR RI di Sumsel tersebut, kondisinya sudah mulai rusak.
Halaman depan ditumbuhi rumput liar dan di bagian dalam bangunan tampak kotor karena tak terawar. Sementara, bagian plafon bangunan sudah ada yang mengelupas.
Jika tidak segera dilakukan perawatan, maka bangunan bernilai Rp17 miliar tersebut, akan rusak dan mubazir.
- Dana Desa Dipakai untuk Kepentingan Pribadi, Mantan Kades di OKU Timur Ditetapkan Tersangka Korupsi
- Dua Pengendara Motor di OKU Timur Tewas Ditabrak Truk Fuso yang Gagal Menanjak
- Diturunkan dari Panggung Orgen Tunggal, ODGJ Ngamuk dan Tusuk Dua Pengunjung