Rusia mengumumkan akan menarik beberapa pasukannya dari perbatasan. Hal itu membuktikan bahwa Moskow tidak berencana menyerang Ukraina.
- Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Guncang Pasar, Harga Minyak Naik Lagi
- Rusia dan Ukraina Makin Panas, Harga Minyak Naik Lagi
- Pesawat F-16 Ukraina Jatuh Ditembak Rusia, Satu Pilot Tewas
Baca Juga
Pengumuman penarikan itu diungkapkan Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, seperti dikutip The Guardian, Selasa (15/2).
Ia mengatakan penarikan pasukan dilakukan lantaran latihan beberapa unit militer sudah rampung.
"Unit distrik militer Selatan dan Barat, yang telah menyelesaikan misi mereka, naik kereta api dan truk, menuju garnisun mereka masing-masing hari ini," ujarnya.
Lewat video yang dirilis Kemhan, tampak tank dan persenjataan berat Rusia lainnya dimuat ke gerbong kereta api.
Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk NATO Julianne Smith mengatakan pihaknya akan berusaha memverifikasi klaim dari Rusia tersebut.
"Kami harus memverifikasi itu dan melihatnya. Kami ingin memastikan bahwa kami memahami apa yang mereka bicarakan ketika mereka mengatakan deeskalasi dan kami ingin memverifikasi bahwa itulah yang sebenarnya terjadi," ujar Smith, seperti dikutip Sputnik.
Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
"Banyak pernyataan terus-menerus dibuat dari (Rusia), jadi kami memiliki aturan: kami akan percaya ketika kami melihatnya. Jika kami melihat penarikan maka kami akan percaya pada deeskalasi," jelas Kuleba.
Pada Senin kemarin (14/2), Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengaku Presiden Rusia Vladimir Putin tertawa ketika mendengar informasi "gila" bahwa Moskow akan menginvasi Ukraina pada pekan ini.
“Kami selalu mengatakan pasukan akan kembali ke pangkalan mereka setelah latihan selesai. Ini juga terjadi kali ini," pungkasnya.
- AS Berhenti Bagi Informasi Intelijen dengan Ukraina
- Ukraina Hadapi Ancaman Penghentian Starlink dari AS
- Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Guncang Pasar, Harga Minyak Naik Lagi