Belasan pesawat pengebom strategis Tu-16 berwarna merah dan Tu-95 berwarna kuning terdeteksi oleh citra satelit Amerika Planet Labs tengah berada di dekat perbatasan Norwegia.
- Tragedi Azerbaijan Airlines, NATO Desak Penyelidikan Menyeluruh
- NATO Minta Presiden AS Terpilih Jaga Geopolitik
- Presiden Korea Selatan Lakukan Kunjungan Mendadak ke Ukraina
Baca Juga
"Citra satelit yang diambil pada 7 Oktober lalu, menunjukkan kehadiran tujuh pembom strategis Tu-160 dan empat pesawat Tu-95 di pangkalan udara Rusia Olenya di Semenanjung Kolskyi," ungkap Amerika Planet Labs dalam sebuah pernyataan pada Jumat (14/10).
Merujuk pada hasil citra, sebelas pesawat pengebom nuklir itu diduga kuat merupakan senjata perang milik Rusia yang ditempatkan tidak sampai 20 mil dari wilayah perbatasan salah satu pendiri NATO tersebut.
Dimuat LBC News, pengebom Tu-160 merupakan pesawat tempur Mach 2 terbesar dan terberat yang pernah dibuat. Ia mampu terbang 7.500 mil tanpa henti, tanpa pengisian bahan bakar dan dapat membawa hingga 12 rudal nuklir jarak pendek.
Sementara pembom strategis Tu-95 yang dikenal sebagai Bears, adalah beberapa pesawat terbesar di angkatan udara Moskow yang mampu mengangkut rudal jelajah dan bom nuklir dalam skala besar.
Kejadian serupa juga sempat dilaporkan pada dua pekan lalu, yang mengungkapkan adanya penempatan yang tidak biasa dari tujuh pengebom nuklir di pangkalan udara itu.
Perusahaan intelijen Israel ImageSat International mendeteksi 'kehadiran yang tidak teratur' dari TU-160 dan TU-95, seperti dilaporkan The Jerusalem Post.
"Pengebom ditempatkan sekitar 115 mil jauhnya dari perbatasan anggota NATO Norwegia, dan sekitar 95 mil dari yang akan segera menjadi anggota Aliansi, Finlandia," ungkap laporan tersebut.
Menanggapi ancaman tersebut, NATO mengadakan pertemuan tertutup dengan negara aliansi, di tengah upaya organisasi untuk mengadakan latihan nuklir guna mencegah serangan Rusia.
- Tragedi Azerbaijan Airlines, NATO Desak Penyelidikan Menyeluruh
- NATO Minta Presiden AS Terpilih Jaga Geopolitik
- Presiden Korea Selatan Lakukan Kunjungan Mendadak ke Ukraina