Rumah Nyaris Amblas, Puluhan Warga Desa Pauh Berharap Bantuan Pemkab Muratara

Kondisi puluhan rumah di Desa Pauh yang berada di pinggir Sungai Rawas. (ist/rmolsumsel.id)
Kondisi puluhan rumah di Desa Pauh yang berada di pinggir Sungai Rawas. (ist/rmolsumsel.id)

Puluhan rumah warga Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, terancam hanyut akibat erosi sungai Rawas yang semakin parah. 


Saat ini, jarak antara rumah-rumah tersebut dengan bibir sungai hanya tersisa setengah hingga satu meter. Bahkan, dua rumah sudah amblas dan tenggelam ke dalam sungai.

Bakar, salah satu pemilik rumah, mengungkapkan bahwa dapur rumahnya sudah sepenuhnya tergerus air, dan hanya ruang tengah serta bagian depan rumah yang masih tersisa. Ia berharap ada upaya dari pemerintah untuk membangun bronjong penahan tanah guna melindungi rumahnya dan rumah warga lainnya.

“Sayang sekali, hingga kini belum ada upaya dari pemerintah untuk membangun bronjong. Setiap kali air sungai pasang, tanah di sini terus longsor karena terjangan air sungai Rawas yang begitu deras,” keluhnya.

Bakar juga menambahkan jika kondisi ini terus dibiarkan, tidak hanya rumah yang akan terjun ke sungai, tetapi juga jalan yang menghubungkan desa ini bisa ikut tergerus. 

Ia mengingatkan sebelumnya Bupati Musi Rawas Utara pernah berjanji untuk membangun bronjong, namun hingga kini janji tersebut belum terealisasi.

“Kami sangat kecewa karena Pemkab Musi Rawas Utara tampaknya tidak ada kepedulian terhadap kami,” ujarnya dengan nada kecewa.

Senada dengan Bakar, Kadir, salah satu warga lainnya, berharap agar pemerintah segera membangun bronjong untuk menahan tanah agar tidak amblas lebih luas. 

"Kami sangat berharap agar bronjong segera dibangun dan jangan tunggu sampai rumah-rumah di sini habis, baru ada tindakan,” harapnya.