Ribuan dosis vaksin AstraZeneca di Sumsel bakal dibuang dan dimusnahkan. Pasalnya, vaksin jenis tersebut akan melewati batas expired pada akhir Februari ini.
- Sumsel Luncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Ini Syaratnya!
- Kasus Perampokan Wanita ASN Dinkes Sumsel, Polisi Masih Memburu Dua Pelaku yang DPO
- Sumsel Waspada Penyakit Kencing Tikus, Satu Pasien Meninggal Dunia, Dinkes Tetapkan Status KLB
Baca Juga
"Kalau informasinya ada sebanyak 18 juta dosis untuk Indonesia, tapi kalau di Sumsel jumlahnya tinggal sedikit, tak sampai 10 ribu dosis. Dan kalau sudah kadaluarsa tidak dikembalikan atau disuntikan ke masyarakat, melainkan kami buang atau dimusnahkan," kata Kasi Farmasi Dinkes Sumsel, Indra Gunawan, Sabtu (26/2).
Kendati demikian beberapa kabupaten/kota di Sumsel masih terus mengupayakan target vaksinasi hingga akhir Februari menggunakan vaksin yang telah ada. Sehingga dirinya yakin bahwa sisa vaksin tersebut akan tetap bisa digunakan sebelum masa expired tiba.
"Kemungkinan penyaluran vaksin ini akan distop hingga hari Sabtu dan Minggu ini. Jadi kami optimis vaksinnya akan terpakai, kecuali sudah masa expired akan kami buang," tambahnya.
Diketahui darinya, vaksin yang akan expired tersebut kini hanya berkisar 50 sampai 100 dosis di tiap puskesmas, sehingga dengan jumlah itu dipastikan akan habis terpakai.
Vaksin yang akan expired ini, lanjutnya, bukan disebabkan terlambatnya penyuntikan kepada masyarakat. Bukan juga karena penolakan dari masyarakat. Akan tetapi karena keterlambatan pengirimanke Sumsel. "Vaksin itu baru dikirimkan pertengahan Februari lalu, memang waktunya yang sudah mepet. Jadi bukan karena kesalahan kami," terang dia.
Ia menambahkan, sistem realokasi vaksin masih terus dijalankan agar tak ada penumpukan vaksin di satu daerah. Daerah yang tak sanggup menyelesaikan stok vaksin yang dimiliki, bisa mendistribusikannya ke daerah lain.
"Seperti yang dilakukan Empat Lawang beberapa waktu lalu, 42 ribu vaksin direalokasi ke Banyuasin dan Muara Enim guna mengantisipasi kekurangan vaksin. Koordinasi harus cepat dilakukan, setidaknya satu minggu tak bisa menyalurkan stok yang ada, bisa mengirimkan ke daerah lain. Jangan sampai ada vaksin tak terpakai," ungkapnya.
Untuk distribusi vaksin dari pusat, pihaknya baru menerima pada Minggu lalu sebanyak 15 ribu dosis. Vaksin itu langsung didistribusikan ke sejumlah daerah yang membutuhkan. "Vaksin yang baru datang ini akan expired pada 31 Maret nanti, masih ada jeda waktu cukup panjang," pungkasnya.
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Terungkap di Persidangan, Saksi Ungkap Deliar Marzoeki dan Alex Peras Perusahaan Lewat Surat Kelayakan K3
- Ribuan Jemaah Padati Tabligh Akbar Bersama Ustaz Adi Hidayat di Masjid SMB I Palembang