Rendang Pikat Pengunjung Expo Dubai 2020

Kuliner khas Sumatera Barat, Rendang ditampilkan dalam pameran Expo Dubai 2020. (ist/rmolsumsel.id)
Kuliner khas Sumatera Barat, Rendang ditampilkan dalam pameran Expo Dubai 2020. (ist/rmolsumsel.id)

Kuliner khas Indonesia telah dikenal di seluruh mancanegara. Hal ini juga yang menarik minat pengunjung pameran Expo Dubai 2020 untuk mampir ke Paviliun Indonesia. Kuliner asal Sumatera Barat, Rendang mendapat perhatian dari pengunjung.


Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi mengatakan, Paviliun Indonesia berhasil memukau dunia pada National Day di Expo 2020 Dubai melalui pagelaran seni dan budaya termasuk kuliner yang menunjukkan narasi sejarah kekayaan budaya Tanah Air.

“Indonesia memperkenalkan potensi serta peluang keterbukaan sebagai bangsa kepada dunia dan  siap menuju Indonesia Emas 2045. Antusiasme pengunjung dari berbagai negara mendatangi Paviliun Indonesia untuk mengenal lebih dekat keragaman yang dimiliki Tanah Air,” tutur Didi.

Didi menerangkan, khusus untuk kuliner, bumbu rending menjadi daya tarik bagi pengunjung. Menurutnya, Rendang menjadi salah satu dari lima hidangan nasional Indonesia dan menjadi ikon kuliner lokal yang dipamerkan di Paviliun Indonesia.

Pada zona Yesterday pengunjung diperkenalkan dengan cerita di balik masakan rendang melalui instalasi dan serangkaian video yang menunjukkan keragaman budaya dan kuliner Indonesia.

 Pengunjung juga dapat merasakan langsung kelezatan rendang dan mempelajari rempah-rempah yang memperkaya kuliner Indonesia melalui instalasi Spice Up The World di area night market paviliun.

“Kelezatan rendang pun berhasil memikat pengunjung Expo mengingat Nasi Padang menjadi hidangan paling diminati di Paviliun Indonesia,” kata Didi.

Hingga awal bulan ini (11/11), Paviliun Indonesia dibanjiri 222.961 pengunjung dari beragam negara. Antusiasme pengunjung terhadap kegiatan yang ada di paviliun pun sangat baik seiring memasuki bulan kedua partisipasi Indonesia di Expo Dubai 2020.

Paviliun Indonesia dibangun di lahan seluas 1.860 m2 sebagai miniatur Tanah Air dengan mengusung konsep “Connecting Yesterday, Today and Tomorrow” dan terbagi dari tiga zona, yakni Yesterday, Today, dan Tomorrow. 

Setiap sudut eksterior bangunan dibuat sebagai representasi terbaik Indonesia dengan memasukkan elemen lokal mulai dari ukiran hingga unsur motif batik. Paviliun Indonesia berdiri sebagai karya anak bangsa yang didesain oleh arsitek dan kontraktor Indonesia.