Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang mempunyai pengalaman, kecakapan integritas, wawasan dan jaringan yang luas, agar bisa kembali disegani dunia. Di sisi lain, pemimpin dengan karakteristik tersebut akan membuat masyarakat maju dan sejahtera.
- Wamenkumham Ungkap Alasan RUU KUHP Tidak Dibuka ke Publik
- Terancam Terdepak dari Parlemen, Ini Sikap DPW PAN Sumsel
- Kata Sudirman Said, Pertemuan SBY dan Elite PKS Memperkuat Pencalonan Anies Baswedan
Baca Juga
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur Rizal Ramli, merupakan salah satu sosok yang tepat untuk menjadi nahkoda membawa Indonesia menuju negara maju.
"Bagaimanapun kita butuh sosok yang bisa menangkat harkat, martabat, dan derajat bangsa ini. Baik di dalam dan luar negeri,” ujar Refly dalam keterangannya, Selasa (26/10/2021).
Refly memaparkan, Indonesia butuh pemimpin yang memiliki konsep-konsep, rekam jejak yang apik, kematangan, kemampuan, jaringan dan lain sebagainya. "Sosok Rizal Ramli dari sisi kapasitas pribadi saya yakin bisa ditandingkan dengan siapapun calon-calon yang pernah disebut (dalam survei),” katanya.
Bagi Refly, mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu, tak kalah dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bahkan Presiden Joko Widodo. Alasannya, Rizal Ramli merupakan tokoh senior, yang memiliki segudang pengalaman.
"Saya rasa Rizal Ramli tak akan kalah kalau diadu dalam perdebatan dan lain sebagainya. Karena selain sosok ini merupakan senior, dia juga memiliki banyak pengalaman,” ujarnya.Refly juga mewajarkan jika nama Rizal Ramli tidak masuk ke dalam berbagai macam survei. Hal itu dikarenakan memang nama tersebut tidak dimasukan.
"Survei yang diadakan itu, hampir semuanya bersifat semi terbuka. Sepanjang namanya tidak dimasukan dalam survei, ya, namanya tidak akan ada,” katanya.
- Maju di Pilgub Sumsel, ESP :Semua Punya Hak, Jadi Siapapun Kader Gerindra Punya Hak
- Soroti Gugatan Batas Usia Cawapres, PKS: Kenegarawanan dan Konsistensi MK Diuji
- Terima Tiga Laporan, MKD: Effendi Simbolon Bisa Disanksi Pergantian Antar Waktu