Redam Konflik, Polres Muara Enim Sambangi Perusahaan yang Pekerjakan TKA 

Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi. (ist/rmolsumsel.id)
Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi. (ist/rmolsumsel.id)

Kasus bentrokan antara pekerja asing dengan pribumi di PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang menewaskan tiga orang turut mendapat atensi dari Polres Muara Enim. 


Pasalnya, sejumlah perusahaan tambang batubara dan pembangkit listrik di Bumi Serasan Sekundang juga banyak yang mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA). Tercatat, jumlah TKA yang bekerja di Muara Enim ada sebanyak 682 orang. 

"Ini (bentrokan PT GNI,red) jadi atensi kita juga. Jangan sampai kejadian itu juga berimbas ke Muara Enim," kata Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi saat dibincangi Kantor Berita RMOL Sumsel, Rabu (18/1). 

Dia mengatakan, Polres Muara Enim telah bekerja sama dengan Tim Pengawasan Orang Asing (Pora) Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Muara Enim untuk menyambangi perusahaan yang mempekerjakan TKA. 

"Kami memberikan imbauan agar perusahaan dapat meredam konflik ataupun permasalahan yang terjadi di kalangan pekerja," ucapnya, 

Selain itu, pihaknya juga siap memberikan bantuan pengamanan apabila ada gesekan ataupun konflik yang terjadi. 

Sementara itu, Kepala Imigrasi Kelas II Non TPI Muara Eni, Misnan melalui Kasi Intel Dakim, Mahcmudi mengatakan bahwa hingga per 18 Januari 2023, jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) yang terdata melalui Imigrasi Kelas II Non TPI Muara Enim sebanyak 682 orang. Sekitar 70 persen didominasi TKA asal China. "Mereka banyak bekerja di pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)," tandasnya.