Realisasi Belanja yang Masih Rendah di Sumsel, Gubernur Herman Deru: Itu Penyakit Tahunan

Gubernur Sumsel, Herman Deru. (dokumen RMOLSumsel.id)
Gubernur Sumsel, Herman Deru. (dokumen RMOLSumsel.id)

Hingga akhir September, realisasi belanja sejumlah daerah di Sumsel masih tergolong rendah. Tercatat, realisasi belanja masih dibawah 50 persen untuk delapan daerah di Sumsel.


Gubernur Sumsel, Herman Deru mengaku tidak perlu khawatir. Menurutnya, semua butuh proses untuk mencapai 100 persen apalagi realisasi tersebut berkaitan dengan proyek yang masih berjalan saat ini.

"Itu penyakit tahunan yang sudah biasa," katanya, Kamis (4/11).

Dia mengaku biasanya pihak ketiga nantinya akan menagih sambil proyek berjalan, karena untuk mengurus administrasi banyak dibutuhkan pemeriksaan. Artinya, memang tatanannya panjang. "Jadi tidak perlu khawatir," pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Badan Anggaran DPRD Sumsel, Syamsul Bahri menilai rendahnya realisasi belanja kabupaten kota di Sumsel lantaran kondisi saat ini sedang tidak normal akibat pandemi Covid-19, keselamatan tender dan semuanya perlu di antisipasi.

Menurut Politisi Partai NasDem ini, perkembangan baru akan terlihat di Desember mendatang. Jadi tidak perlu khawatir. “Wajar saja, saya yakin sampai Desember nanti tuntas semua, kecuali ada masalah, tinggal kembalikan uangnya, jadi silpa nanti,” pungkasnya. 

Berikut nama daerah di Sumsel yang masih realisasinya di bawah 50 persen yakni;

Kota Palembang 49,19 persen, Lubuklinggau 41,38 persen, Empat Lawang 46,15 persen, Pali 45,60 persen, Banyuasin 45,56 persen, Lahat 43,94 persen dan Ogan Ilir 43,54 persen. Paling rendah, realisasi belanja di Pemkab Musi Rawas Utara (Muratara) 37,74 persen.