Lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah berakibat pada tertundanya pemulasaraan jenazah yang meninggal karena terkonfirmasi positif.
- Sumsel Antisipasi Lonjakan Covid-19, Ini Strategi yang Dilakukan
- Menko Airlangga Optimis Target Vaksinasi Anak Selesai Kuartal Pertama 2022
- PR Besar Pemerintah dalam Menyukseskan PPKM dan Vaksinasi Adalah Komunikasi
Baca Juga
Ini terjadi pada jenazah yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmonohadi Kudus. Tim pemulasaraan Jenazah RSUD dr Loekmonohadi Kudus, Syaiful Anas menjelaskan, pihaknya sudah dua hari menunggu antrean pemulasaraan jenazah Covid-19.
"Kita sudah waiting list pagi itu sudah delapan. Ini (sekarang hari Kamis, 3 Juni) sudah 12 jenazah. Ini kan repot," ujar Syaiful Anas kepada wartawan, Kamis (3/6). Syaiful Anas menerangkan, sebab terjadinya antrean pemulasaraan jenazah ini adalah karena proses pemakaman hanya dilakukan dari tim pemakaman Kabupaten Kudus. Sementara pihak desa tidak ada yang membantu.
Katanya, hingga saat ini belum ada pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di tingkat desa, sehingga pihak RS kewalahan dalam menangani para jenazah.
Seiring dengan persoalan tersebut, terkonfirmasi bahwa ada sebanyak 189 tenaga medis yang tertular Covid-19. Bahkan dikabarkan, satu orang tenaga ahli gizi di RSUD Kudus meninggal.
- Pakar Ortodontik Sebut Struktur Gigi di Foto Jenazah dan Yahya Sinwar Cocok
- Pengungsi Banjir Kudus Mulai Dapat Bantuan
- JMPPK Soroti Pencaplokan Saham Semen Grobogan oleh Indocement