Kegetolan Dedi Irwanto meneliti dan mempublikasikan sejarah di Sumatera Selatan membuatnya menerima penghargaan Pandu Tani Indonesia (Patani) Award bidang sejarah dan budaya sebagai tokoh pemerhati dan penggali sejarah.
- Keluarkan Aturan Baru, Thailand Perbolehkan Wanita Lakukan Aborsi Janin hingga Umur 20 Minggu
- Dalam Waktu Dekat Menlu Inggris Bakal Kunjungi Indonesia, Siap Diskusikan Masalah Afghanistan
- Jerman Terbitkan Surat Penangkapan Gubernur Bank Sentral Lebanon Riad Salameh
Baca Juga
Dedi Irwanto yang juga dosen Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sriwijaya ini dinilai konsisten dalam mengkaji dan menuliskan sejarah di Sumatera Selatan.
“Kami menilai Dedi Irwanto dari segi pendidikan mulai dari sarjana sampai doktor menempuh pendidikan sejarah di Universitas Gadjah Mada sebuah hal yang mengagumkan di tengah-tengah generasi millenial saat ini memilih jurusan yang jauh lebih bergengsi dibandingkan menekuni sejarah. Tidak hanya itu, sepulang dari pendidikan ia tekun mengajarkan sejarah ke mahasiswanya dengan mengabdikan diri di Universitas Sriwijaya,” kata Ketua Patani Cabang Kota Palembang M Reza AR pada Festival Panti Asuhan 2022 di Transmart Palembang City Center, Minggu (17/4).
Menurut Reza, Dedi juga banyak menggali fenomena sejarah masa lampau di Sumatera Selatan dan nasional dari berbagai arsip dan sumber sejarah untuk dipublikasikan secara luas.
“Atas dasar itulah Dedi Irwanto kami beri penghargaan ini,” tutur Reza.
Kegelisahaannya terhadap minimnya tulisan sejarah di Sumatera Selatan membuat Dedi Irwanto banyak melakukan peneliti dan menulis sejarah.
Karya-karyanya dipublikasikan secara nasional seperti Uluan dan Ilir: Dikotomi dan Dinamika dalam Sejarah Kultural Palembang, Venesia dari Timur: Memaknai Produksi dan Reproduksi Simbolik Kota Palembang, Metodologi dan Historiografi Sejarah, Oedjan Mas di Bumi Sriwijaya, dan lain sebagainya. Selain itu tulisan lain dalam benttuk artikel tersebar dalam jurnal dan seminar, baik nasional maupun internasional dengan tema-tema sejarah di Sumatera Selatan yang belum banyak disuarakan secara luas.
Saat ini Dedi sedang giat mengkaji sejarah masa lampau kehidupan sistem politik marga di Sumatera Selatan dengan terjun ke berbagai wilayah-wilayah eks marga di Sumatera Selatan.
Beberapa daerah yang sudah diteliti dan akan dibukukan seperti Politik Rawa Lebak: Relasi Antar Marga di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Identitas Komering: Memahami Sejarah Politik Kultural Marga-Marga di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Dari Gunung ke Lembah: Resolusi Etnisitas Politik Marga-Marga di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.
- Gejayan Memanggil, Dibuka Lomba Mural Se-Indonesia
- Terus Bertambah, 847 Nyawa Warga Sipil Melayang dalam Invasi Rusia ke Ukraina
- Imam S Arifin Meninggal Dunia, Pedangdut Wanita Ramai Ucapkan Duka