Situs megalitik Tinggihari, yang selama ini sepi pengunjung meski di hari libur, pada Rabu (23/10) dipadati sekitar 60 kepala sekolah dan guru sejarah/IPS dari tingkat SD dan SMP di Kabupaten Lahat.
- Monpera Gedung Berbentuk Melati Bermahkota Lima di Tengah Kota Palembang
- Dispar Palembang Bakal Libatkan Selebgram dan Blogger Lokal Kembangkan Pariwisata Berbasis Digital
- Hong Kong Cabut Larangan Penerbangan Asing Mulai 1 April
Baca Juga
Kunjungan ini merupakan bagian dari sosialisasi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, untuk memperkenalkan situs cagar budaya secara langsung.
Situs megalitik Tinggihari, yang disebut oleh Lonely Planet sebagai salah satu situs megalitik terbaik di Indonesia, menyimpan peninggalan bersejarah berupa arca manusia dan arca menhir. Situs ini telah menarik minat peneliti dari dalam dan luar negeri sejak tahun 1849 hingga kini.
Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Eti Listina, melalui Kabid Kebudayaan Syaihul Azhari, menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman langsung kepada para kepala sekolah dan guru tentang situs megalitik, yang sebelumnya hanya disampaikan melalui pertemuan di ruangan. "Dengan mengajak langsung ke lokasi, diharapkan para pendidik dapat memperdalam wawasan mereka tentang cagar budaya," ujar Syaihul.
Sejumlah peserta kegiatan mengaku baru pertama kali mengunjungi situs tersebut. "Saya Supratno dari SMP Negeri Kikim Barat, selama ini saya hanya tahu nama situs megalitik, dan baru kali ini berkunjung ke situs megalitik Tinggihari," ungkap Supratno.
Mario Andramartik, yang memandu kegiatan, menyatakan bahwa sosialisasi seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang potensi wisata budaya di Kabupaten Lahat. "Jika setiap hari ada 100 pengunjung, ini bisa menciptakan peluang ekonomi baru di sekitar situs megalitik," tambahnya.
Idriansyah, Koordinator Juru Pelihara Situs Megalitik, juga menyambut baik inisiatif ini dan berharap kegiatan serupa dapat dilakukan lebih sering dengan melibatkan peserta didik agar semakin banyak yang mengenal warisan budaya daerah.
"Tentunya kami menyambut baik kegiatan ini, dengan melibatkan peserta didik kunjungan ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dalam mengedukasi terutama tentang sejarah dan megalit," pungkasnya.
- WALHI Sumsel Soroti Potensi Konflik Satwa Liar Akibat Eksplorasi Panas Bumi di Lahat
- DKPP Hentikan Sidang Dugaan Pelanggaran Etik Bawaslu Lahat
- Sidang DKPP: KPU dan Bawaslu Lahat Dituding Tak Profesional